Rizqia, Tri Dewi (2011) ORIENTASI MASA DEPAN PADA REMAJA YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA. Diploma thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
|
PDF
02._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (239kB) |
|
|
PDF
03._BAB_I.pdf Download (123kB) |
|
|
PDF
04._BAB_II.pdf Download (178kB) |
|
|
PDF
05._BAB_III.pdf Download (109kB) |
|
|
PDF
06._BAB_IV.pdf Download (329kB) |
|
|
PDF
07._BAB_V.pdf Download (65kB) |
|
|
PDF
08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (96kB) |
|
|
PDF
09._LAMPIRAN_.pdf Download (1MB) |
Abstract
Orientasi masa depan merupakan salah satu tugas perkembangan yang terjadi pada masa remaja. Sebagai individu yang sedang mengalami proses peralihan dari masa anak-anak mencapai kedewasaan, remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapannya memenuhi tuntutan dan harapan peran sebagi orang dewasa. Namun, hal ini dapat terhambat bagi remaja yang mengalami perceraian orangtua. Hambatan tersebut seperti anak mejadi terlantar, tidak terpenuhi kebutuhan mereka seperti, tidak dapat melanjutkan pendidikan karena harus bekerja, fasilitas yang tidak memadai, perhatian yang tidak diperoleh dari salah satu orangtua karena tidak ada komunikasi dengan anak, putus komunikasi dengan salah satu orangtua, tetapi ada juga figure pengganti salah satu orangtua setelah perceraian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Penelitian ini dilakukan di kota Solo. Informan penelitian ini diambil secara purposive sampling dengan karakteristik informan untuk mendapatkan data, informan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu berupa paparan, uraian dan gambaran. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa perceraian orangtua menjadi pengalaman yang traumatik sekaligus bermakna serta mempunyai pengaruh dalam orientasi masa depan. (1) Orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orangtua dalam pendidikan: Pada umumnya semua informan mempunyai orientasi masa depan dalam pendidikan, kecuali informan kedua karena permasalahan perekonomian keluarga, menjadikan informan belum mendapatkan kesempatan untuk ke jenjang universitas. Informan kedua harus bekerja dahulu dan menabung untuk mewujudkan keinginannya tersebut.(2) Orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orangtua dalam pekerjaan: Pada umumnya semua informan mempunyai orientasi masa depan dalam pekerjaan. Tetapi, untuk informan ketiga yang lebih mempunyai perencanaan dan target dalam pekerjaan di masa yang akan datang. Dengan meningkatkan IP dan ingin mengikuti beasiswa magang di semester 5 dan ingin bekerja didalam proyek pembangunan di luar jawa. (3) Orientasi masa depan pada remaja yang mengalami perceraian orangtua dalam keluarga: Pada umumnya semua informan mempunyai orientasi masa depan dalam keluarga. Pada informan kelima tidak merasa trauma dari perceraian orangtua, meskipun mempunyai hubungan yang tidak baik dengan ayah informan.
Item Type: | Karya ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | orientasi masa depan, remaja, perce |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 09 Dec 2011 10:42 |
Last Modified: | 09 Dec 2011 11:06 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/15923 |
Actions (login required)
View Item |