ZAIDAH, LAILATUZ (2007) BEDA PENGARUH LAMA MEROKOK PADA PEROKOK DAN NON PEROKOK TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) MAHASISWA S1 FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Hal Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (172kB) |
|
|
PDF (Bab 1)
BAB_I.pdf Download (141kB) |
|
PDF (Bab 2)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (451kB) |
||
PDF (Bab 3)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB) |
||
PDF (Bab 4)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (162kB) |
||
PDF (Bab 5)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (131kB) |
||
PDF (Bab 6)
BAB_VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (128kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (136kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (186kB) |
Abstract
Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasan merokok terhadap Arus Puncak Ekspirasi pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat vital, karena selama marusia hidup paru-paru tidak boleh berhenti bekerja. Dalam kerjanya, paru-paru merupakan suatu tempat udara yang kita hirup (O2) diserap oleh darah dan kemudian di daerah ke seluruh tubuh yang memerlukan. Pada saat yang bersamaan terjadi pula pelepasan CO2 yang sudah tidak terpakai untuk kemudian dihembuskan keluar. Kapasitas paru saat menghirup udara masuk ke dalam paru-paru maupun menyerap udara (O2) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh tergantung pada normal tidaknya fungsi paru-paru tersebut. Dampak yang ditimbulkan akibat lama merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru serta kapasitas fungsi paru-paru terganggu terutama Arus Puncak Ekspirasi (APE). Arus Puncak Ekspirasi merupakan kecepatan aliran udara maksimal pada 0,1 detik pertama suatu ekspirasi maksimal. Yang mempunyai korelasi yang baik dengan VEPI dan ATEM. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertropi) dan kelenjar mukus bertambah banyak (hyperplasia). Penyempitan akibat bertambahnya sel penumpukan lendir. Maka dari teori di atas dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama merokok terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling, dengan jumlah sampel 40 orang yang terdiri dari 20 orang perokok dan 20 orang non perokok. Terhadap subyek dilakukan pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan Mini Wright Peak Flow Meter dan dianalisa dengan menggunakan uji Mann Whitney. Dari penelitian ini didapatkan nilai rata-rata Arus Puncak Ekspirasi (APE) pada perokok adalah sebesar 160.50/liter. Sedangkan pada non perokok adalah sebesar 226,50/liter. Pengujian Hipotesis menunjukkan nilai kemaknaan 0,000< nilai alpha 0,005 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa kedua kelompok tersebut ada beda dalam Arus Puncak Ekspirasi yang dihasilkan antara non perokok dengan perokok. Dimana pada penelitian ini telah ditunjukkan bahwa lama merokok dengan lama merokok 5-7 tahun didapatkan nilai APE lebih rendah dibandingkan dengan nilai APE pada non perokok ysng nilsinys lebih tinggi. Kata kunci : paru, lama merokok, arus puncak Ekspirasi
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | paru, lama merokok, arus puncak Ekspirasi |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D4 |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 08 Nov 2011 09:53 |
Last Modified: | 08 Nov 2011 09:53 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/15380 |
Actions (login required)
View Item |