HAKIM, KHIKMAH (2007) PENGARUH PENAMBAHAN AMMONIUM SULFAT TERHADAP PRODUKSI ETANOL PADA FERMENTASI UMBI SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN INOKULUM Saccharomyces cerevisiae. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Cover)
1._COVER.pdf Download (19kB) |
|
|
PDF (Halaman Depan)
2._PENGESAHAN.pdf Download (196kB) |
|
|
PDF (Bab 1)
3._BAB_I.pdf Download (129kB) |
|
PDF (Bab II)
4._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (23kB) |
||
PDF (Bab III)
5._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (87kB) |
||
PDF (Bab IV)
6._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (9kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (16kB) |
|
PDF (Lampiran)
8._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Fermentasi merupakan proses pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk. Untuk menghasilkan suatu produk etanol biasanya digunakan Saccharomyces cerevisiae. Singkong (Manihot utilissima Pohl.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghasil etanol melalui proses fermentasi. Sebagai sumber N dan S ditambahkan amonium sulfat dalam media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan etanol yang diproduksi bila dalam fermentasi ditambahkan amonium sulfat sebagai sumber N an S dalam media, dan berapa kadar etanol yang dihasilkan selama proses fermentasi. Singkong yang telah kering difermentasikan dengan Saccharomyces cerevisiae pada pH 4,5- 6,0 dan suhu 25-30oC. Hasil fermentasi yang didapatkan selama 10 hari di Uji kualitatif dengan uji iodoform dan uji organoleptis. Uji kuantitatif dengan menghitung bobot kering mikroba maupun penetapan kadar etanol hasil fermentasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Untuk pembuatan kurva baku digunakan seri kadar etanol 0,01%; 0,1%; dan 1% dan propanol sebagai internal standar. Dari kadar yang didapat dianalisis dengan t-test untuk mengetahui adakah perbedan kadar etanol yang dihasilkan dintara kedua media tersebut. Uji iodoform diperoleh hasil yang positif (bau iodoform) setelah cuplikan sampel ditambahkan natrium hidroksida dan larutan iodium dan selama fermentasi terjadi kekeruhan dan perubahan warna. Berdasarkan uji bobot kering mikroba menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroba maksimum dicapai pada hari ke-6 untuk media dengan amonium dan hari ke-2 untuk media tanpa amonium sulfat. Dari perhitungan kurva baku yang di peroleh Y = 46.358 x + 2.159, dengan r = 0,999. Kadar maksimum yang diperoleh 0,59% untuk media dengan amonium sulfat dan 0,65% untuk media tanpa amonium sulfat. Hasil analisis t-test didapatkan t hitung sebesar -0,999 dengan probabilitas 0,404( > 0,05) maka terdapat perbedaan yang tidak bermakna diantara kedua media tersebut.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Umbi singkong (Manihot utilissima Pohl.), Saccharomyces cerevisiae dan Ammonium sulfat |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Cahyana K. Widada |
Date Deposited: | 20 Oct 2011 10:59 |
Last Modified: | 20 Oct 2011 10:59 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/15191 |
Actions (login required)
View Item |