EVALUASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) IMPOR BARANG ELEKTRONIK PADA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA DITINJAU DARI UU NO. 17 TAHUN 2006 TENTANG KEPABEANAN

Sutanto, Yusuf (2011) EVALUASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) IMPOR BARANG ELEKTRONIK PADA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA DITINJAU DARI UU NO. 17 TAHUN 2006 TENTANG KEPABEANAN. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Hal Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (280kB)
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
BAB_I.pdf

Download (281kB)
[img] PDF (Bab 2)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (427kB)
[img] PDF (Bab 3)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (248kB)
[img] PDF (Bab 4)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (497kB)
[img] PDF (Bab 5)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (216kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (162kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_Bagan_Landscape.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Besarnya bea masuk untuk barang elektronik memang menjadi beban tersendiri bagi para importir karena dengan adanya bea masuk yang besar menyebabkan harga jual dari barang tersebut menjadi naik dan dikhawatirkan pembeli akan mengurungkan niat untuk membeli barang elektronik tersebut. Seperti halnya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dimana setiap harinya di pelabuhan ini digunakan sebagai tempat keluar masuk barang baik untuk ekspor maupun barang impor. Banyaknya arus barang yang masuk dari luar daerah maupun luar negeri menyebabkan ruang yang cukup untuk dimanfaatkan bagi para oknum untuk dapat memanfaatkan kelemahan para petugas untuk meraih keuntungan. Jenis penelitian ini adalah normatif empiris. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pihak Kantor Pabean Surabaya telah menerapkan Standard Operation Procedure (SOP) dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, untuk pelaksanaan layanan di bidang kepabeanan dalam rangka impor barang elektronik maka dibuatlah SOP Layanan Unggulan sehingga setiap barang elektronik yang masuk akan diperiksa dengan jalur masing-masing. Pada jalur prioritas, importir tidak diwajibkan menyerahkan dokumen impor (hardcopy PIB). Melalui jalur ini maka pelayanan administrasi impor akan selesai paling lama 20 menit sejak data diterima secara lengkap. Pelayanan pabean untuk jalur hijau dapat diselesaikan selama 3 hari kerja dan pada pelayanan pabean melalui jalur merah dari kedatangan kapal sampai keluar barang dapat diselesaikan selama 7 hari kerja, (2) SOP yang telah ditetapkan terdapat perbedaan pelaksanaan dengan di lapangan hal tersebut dikarenakan tidak ada janji layanan, larangan pembatasan impor yang tidak disebarluaskan dan tidak ada pelayanan satu atap (3) Akibat adanya perbedaan SOP yang telah ditetapkan tersebut dengan pelaksanaan di lapangan menyebabkan bea masuk yang dikeluarkan untuk impor barang elektronik menjadi lebih mahal, dikarenakan ada biaya-biaya yang harus dibayar agar proses barang dapat diterima menjadi cepat seperti biaya ongkos kuli/bongkar dan ongkos timbun barang yang menimbulkan inefisiensi ekonomi bagi importir. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu adanya pelayanan satu atap dalam pelayanan bea cukai bagi importir dan pihak bea cukai perlu melakukan sosialisasi mengenai proses pelayanan impor kepada masyarakat. Kata Kunci: Evaluasi, SOP (Standard Operating Procedure), Impor.

Item Type: Karya ilmiah (Thesis)
Additional Information: RAK R100/2011-02
Uncontrolled Keywords: Evaluasi, SOP (Standard Operating Procedure), Impor
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Magister Hukum
Depositing User: Mr. Edy Suparno
Date Deposited: 12 Oct 2011 10:36
Last Modified: 14 Nov 2011 06:04
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/15082

Actions (login required)

View Item View Item