Septiana, Septiana (2011) UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR. Diploma thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
|
PDF (haldepan)
HALAMAN_MUKA.pdf Download (1MB) |
|
|
PDF (bap1)
BAB_I.pdf Download (135kB) |
|
PDF (bap2)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (bap3)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (bap4)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (237kB) |
||
PDF (bap5)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (113kB) |
||
|
PDF (daftarpustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (171kB) |
|
PDF (lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
Abstract
Lidah buaya (Aloe vera L.) secara empirik telah dimanfaatkan sebagai antiinflamasi. Aktivitas farmakologi dari seluruh daun, gel, maupun getah lidah buaya telah banyak diteliti. Akan tetapi aktivitas farmakologi yang mungkin terkandung di kulit daun lidah buaya belum pernah diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antinflamasi dari daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap edema pada telapak kaki tikus putih galur wistar yang diinduksi karagenin dan dibandingkan dengan natrium diklofenak. Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Hewan uji yang digunakan adalah 40 ekor tikus putih jantan galur wistar berumur 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram, dibagi menjadi 8 kelompok (5 tikus masing-masing kelompok). Volume edema telapak kaki tikus diukur menggunakan pletismometer. Setelah 1 jam diinjeksi karagenin 0,5% 0,1ml subplantar pedis, volume telapak kaki tikus diukur setiap 30 menit selama 300 menit. Hasil rata-rata volume edema yang diperoleh dihitung nilai Area Under Curve (harga AUC0-300) dan dianalisis dengan ANOVA one way serta dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). Hasil: Hasil AUC volume edema telapak kaki tikus adalah 34,35 pada kontrol negatif (Akuades), 8,4 pada kontrol positif (natrium diklofenak), 14,25 pada ekstrak air gel lidah buaya dosis 200mg/kgBB (Gel 1), 14,25 pada Gel 2 (dosis 400mg/kgBB), 18,6 pada ekstrak air kulit daun lidah buaya dosis 200mg/kgBB (kulit 1), 16,8 pada Kulit 2 (dosis 400mg/kgBB), 16,35 pada ekstrak air seluruh daun lidah buaya dosis 200mg/kgBB (Total 1), 16,05 pada Total 2 (dosis 400mg/kgBB). Analisis uji statistik dari AUC0-300 didapatkan Gel 1, Gel 2, Kulit 1, Kulit 2, Total 1 dan Total 2 jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif menunjukkan nilai signifikan (p < 0,05) dengan persentase daya antiinflamasi (% DAI) sebesar 58,18% pada Gel 1, 59,09% pada Gel 2, 46,36% pada Kulit 1, 50,90% pada Kulit 2, 51,81% pada Total 1 dan 53,63% pada Total 2, namun masih lebih tinggi DAI kontrol positif yaitu 75,54%. Kesimpulan: Hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak air daun lidah buaya meliputi gel, kulit daun dan seluruh daun mempunyai efek antiinflamasi
Item Type: | Karya ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak air, Lidah buaya (Aloe vera L.), Gel, Kulit, Total, Antiinflamasi |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 30 Sep 2011 09:45 |
Last Modified: | 30 Sep 2011 11:29 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14861 |
Actions (login required)
View Item |