PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PARAPLEGI e.c POST OPERASI FRAKTUR DISLOKASI VERTEBRA THORAKAL XI- XII FRANKLE A DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA

RISKA, RISKA (2011) PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PARAPLEGI e.c POST OPERASI FRAKTUR DISLOKASI VERTEBRA THORAKAL XI- XII FRANKLE A DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (halaman depan)
02._HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (551kB)
[img]
Preview
PDF (bab.1)
03._BAB_I.pdf

Download (115kB)
[img] PDF (bab.2)
04._BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (383kB)
[img] PDF (bab.3)
05._BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (582kB)
[img] PDF (bab.4)
06._BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (217kB)
[img] PDF (bab.5)
07._BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (105kB)
[img]
Preview
PDF (daftar pustaka)
08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (63kB)
[img] PDF (lampiran)
09._LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (246kB)

Abstract

Paraplegi merupakan suatu akibat dari beberapa penyebab dimana terjadi kelumpuhan pada kedua anggota gerak bawah . Salah satu penyebab tersebut adalah adanya kerusakan medulla spinalis oleh karena trauma vertebra. Pada kondisi paraplegi akibat fraktur dislokasi vertebra THXI-XII menimbulkan problematik kapasitas fisik maupun keterbatasan kemampuan fungsional. Problematik kapasitas fisik yang terjadi berupa adanya penurunan kekuatan otot dan potensial terjadinya decubitus serta komplikasi tirah baring. Kapasitas fungsional: Keterbatasan aktivitas fungsional (transfer, ambulasi) dari duduk, berdiri, jalan karena imobilisasi. Metode penelitian dalam karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan rancangan penelitian berupa studi kasus dengan analisis deskriptif. Pembahasan ini bertujuan untuk mengungkap seberapa jauh hasil yang didapat atau efektifitas terapi latihan terhadap kondisi paraplegi akibat fraktur dislokasi vertebra THXI-XII pada pasien Sdr. T yang berumur 14 th. Hasil menunjukkan bahwa selama 6 kali terapi, didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Manual muscle testing (MMT) nilai kekuatan otot anggota gerak atas meningkat T1: Fleksor Shoulder 4/4, ekstensor shoulder 4/4, Abd shouder 4/4, Add shoulder 4/4, fleksor elbow 4/4, ekstensor elbow 4/4, Palmar fleksor 4/4, dorsal fleksor 4/4, fleksor hip 0/0, ekstensor hip 0/0, fleksor knee 0/ 0, ekstensor knee 0/0, plantar fleksor 0/0, dorsal fleksor ankle 0/0, evertor 0/0, invertor 0/0; untuk nilai otot pada T6: Fleksor Shoulder 5/5, ekstensor shoulder 4+/4+, Abd shouder 5/5, Add shoulder 5/5, fleksor elbow 5/5, ekstensor elbow 5/5, Palmar fleksor 5/5, Palmar dorsal fleksor 5-/5-, fleksor hip 0/0, ekstensor hip 0/0, fleksor knee 0/0 , ekstensor knee 0/0, plantar fleksor 0/0, dorsal fleksor ankle 0/0, evertor 0/0, invertor 0/0; 2) Aktifitas fungsional telah meningkat dan dapat dievaluasi bahwa pasien pada T1 hanya mampu aktifitas diatas bed pada T6 sudah mampu transfer ke kursi roda. Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kondisi paraplegi ini bermanfaat dalam pencegahan decubitus dan komplikasi tirah baring lainnya, pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktifitas fungsional.

Item Type: Karya ilmiah (Diploma)
Additional Information: RAK J100/2011-004
Uncontrolled Keywords: Paraplegi, Fraktur dislokasi vertebra Th XII, TL.
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D3
Depositing User: Edy Susilo
Date Deposited: 30 Sep 2011 03:30
Last Modified: 05 Nov 2011 05:15
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14835

Actions (login required)

View Item View Item