LISTANTO, NANANG (2011) ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (hal depan)
Halaman_Depan.pdf Download (80kB) |
|
|
PDF (bap 1)
BAB_I_PENDAHULUAN.pdf Download (23kB) |
|
PDF (bap 2)
BAB_II_TINJAUAN_TEORI.pdf Restricted to Repository staff only Download (50kB) |
||
PDF (bap 3)
BAB_III_RESUME_KEPERAWATAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (51kB) |
||
PDF (bap 4)
BAB_IV_PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB) |
||
PDF (bap 5)
BAB_V_PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (11kB) |
||
|
PDF (daftar pustaka)
Daftar_Pustaka...pdf Download (10kB) |
|
PDF (lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Di era globalisasi ini sering kita jumpai masalah-masalah atau tuntutan yang harus kita hadapi, masalah tersebut bisa berasal dari faktor- faktor internal dan eksternal. Tidak semua individu memiliki koping yang efektif, sehingga munculah perasaan tertekan atau depresi akibat gagalnya seseorang dalam memenuhi sebuah tuntutan tersebut akan mengawali terjadinya penyimpangan kepribadian yang merupakan awal terjadinya gangguan jiwa, salah satunya adalah menarik diri. Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan di sekitarnya secara wajar. Penulis menggunakan metode diskripsi, adapun sampelnya adalah Tn. J sedangkan proses pengumpulan datanya dengan cara wawancara, observasi, dan mengecek data status klien. Setelah dilakukan pengkajian selama lima hari, diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. J adalah resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri dan gangguan isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah. Setelah dilakukan penatalaksanaan asuhan keperawatan selama sebelas hari sesuai rencana tindakan keperawatan Klien mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi, klien dapat membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri, klien mampu menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain, klien mampu melaksanakan interaksi sosial secara bertahap serta klien mampu mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan hasil penulisan tersebut maka penulis menyimpulkan saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial menarik diri perlu dilakukan pendekatan secara terus menerus, membina hubungan saling percaya yang dapat menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, dalam memberikan perawatan pada klien menari diri, perlu diajarkan sosialisasi secara bertahap dan terapi aktifitas kelompok untuk meningkatkan interaksi dan sosialisasi klien serta dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien khususnya dengan menarik diri, pasien sangat membutuhkan kehadiran keluarga sebagai sistem pendukung yang mengerti keadaaan dan permasalahan dirinya. Disamping itu perawat/petugas kesehatan juga membutuhkan kehadiran keluarga dalam memberikan data yang diperlukan dan membina kerjasama dalam memberi perawatan pada pasien.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isolasi Sosial : Menarik Diri |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan D3 |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 22 Sep 2011 09:59 |
Last Modified: | 22 Sep 2011 10:23 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14618 |
Actions (login required)
View Item |