POLA KONSUMSI AIR UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

RIYANTO, SLAMET (2011) POLA KONSUMSI AIR UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
02._HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (340kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
03._BAB_I.pdf

Download (197kB)
[img] PDF (Bab II)
04._BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (881kB)
[img] PDF (Bab III)
05._BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
[img] PDF (BabI V)
06._BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (252kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
07._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (58kB)
[img] PDF (Lampiran)
08._LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung dengan judul “Pola Konsumsi Air Untuk Kebutuhan Rumah Tangga di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung” bertujuan : 1) mengetahui pola konsumsi air di Kecamatan Gemawang berdasarkan Unit Morfologi, 2) mengetahui pengaruh sosial ekonomi terhadap pola konsumsi air di Kecamatan Gemawang, 3) mengetahui pola konsumsi air di Kecamatan Gemawang berdasarkan sumber air. Metode penelitian yaitu mengunakan metode survei, pengambilan sampel dengan strata sampling, dengan dasar stratifikasi arealnya (unit) morfologi, metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabulasi silang, analisis statistik regresi linier berganda, dan perbandingan (komparatif) yang ditampilkan dalam diagram batang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah konsumsi air di daerah penelitian mempunyai dua karakteristik yaitu pola konsumsi air penduduk kota (> 80 ltr/org/hr) yang terdapat di unit morfologi berombak dan bergelombang dan pola konsumsi penduduk desa (60 – 80 ltr/org/hr) terdapat di unit morfologi berbukit. Rata-rata konsumsi air di unit morfologi berombak 87,66 ltr/or/hr, di unit morfologi bergelombang 91,34 ltr/org/hr, dan di unit morfologi berbukit 73,74 ltr/org/hr. Variabel sosial ekonomi yang signifikan pada Unit Morfologi Bergelombang karena F hitung lebih besar dari F tabel, yaitu F hitung 3,862 > F tabel 2,84. Jadi pada Unit Morfologi Bergelombang kondisi sosial ekonomi (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis mata pencaharian) secara bersama-sama mempengaruhi besarnya konsumsi air. Sedangkan pada Unit Morfologi Berombak dan Unit Morfologi Berbukit variabel sosial ekonomi tidak signifikan karena nilai F hitung < F tabel, untuk unit morfologi berombak nilai F hitung 0,852 < F tabel 3,32 dan unit morfologi berbukit nilai F hitung 0,375 < F tabel 3,32. Jadi tidak semua kondisi sosial ekonomi (tingkat pendidikan tingkat pendapatan dan jenis mata pencaharian) mempengaruhi pola konsumsi air untuk kebutuhan rumah tangga. Pola konsumsi air berdasarkan macam penggunaan air di tiap unit morfologi masih berpola penduduk desa, karena penggunaan air untuk kebutuhan pokok lebih besar dari pada kebutuhan sekunder. Sumber air paling banyak digunakan di daerah penelitian adalah mata air (57,86%), sisanya menggunakan air tanah (sumur gali 35,71% dan sumur bor 6,43%). Cara pengambilan dialirkan ke rumah untuk sumber air dari mata air dan mengunakan pompa listrik yang bersumber dari air tanah

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Additional Information: RAK E100/2011-09
Uncontrolled Keywords: konsumsi air, sosial ekonomi
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 21 Sep 2011 06:54
Last Modified: 03 Nov 2011 06:40
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14542

Actions (login required)

View Item View Item