LAKSONO, WALLES JOYO (2011) REDESAIN TERMINAL BANDARA HALIWEN ATAMBUA SEBAGAI AKSES PENERBANGAN INTERNASIONAL INDONESIA – TIMOR LESTE. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (117kB) |
|
|
PDF (Bab I)
bab_1.pdf Download (290kB) |
|
PDF (Bab II)
Bab_2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab III)
Bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (657kB) |
||
PDF (Bab IV)
Bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (9kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Atambua merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah NTT-TIMOR, dimana kabupaten tersebut merupakan satu-satunya kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yang dulunya menjadi bagian dari wilayah NKRI. Negara yang dimaksud adalah TIMOR LESTE. Timor Leste merupakan suatu negara yang baru saja merdeka setelah melewati jejak pendapat pada tahun 1998-1999. Timor Leste dahulunya merupakan bagian dari negara wilayah kesatuan republik Indonesia. Sebagai sebuah kabupaten kecil yang memiliki letak strategis yakni berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste, Atambua telah memilki sebuah bandara yang masih dalam kategori bandara perintis. Bandara tersebut hanya melayani penerbangan perintis antar kabupaten. Penerbangan pada bandara tersebut, melayani penerbangan pada hari-hari tertentu saja.(sumber: RTRW kota Atambua tahun 2005) Sejak Timor Leste merdeka pada tahun 1999, penerbangan Atambua - Kupang yang selama ini yang hanya melayani penerbangan seminggu dua kali yakni senin dan kamis, meningkat frekuensi penerbangannya menjadi lima kali dalam seminggu. Hal tersebut menunjukan bahwa amino masyarakat pengguna layanan jasa penerbangan sangat tinggi. Tapi sangat disayangkan, karena penerbangan tersebut hanya melayani penerbangan perintis dan belum membuka rute penerbangan internasional RI-TIMOR LESTE dikarenakan sarana dan prasanana bandara yang kurang lengkap serta belum memenuhi standart internasional yang berlaku.(sumber: wawancara langsung dengan wakil kepala bandara Haliwen Atambua, 18 februari 2011) Dari uraian di atas, maka perlu dari uraian tersebut di atas, maka perlu adanya sebuah perencanaan dan perancangan untuk Redesain Terminal Bandara Haliwen Atambua. yang sesuai dengan standar internasional, yang dapat mengakomodasi kebutuhan kapasitas ruang, kelengkapan fasilitas maupun dari segi kualitas arsitekturnya.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | RAK D300/2011-009 |
Uncontrolled Keywords: | Redesain Terminal Bandara, Akses Penerbangan Internasional, Indonesia-Timor Leste. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 19 Sep 2011 04:50 |
Last Modified: | 03 Nov 2011 06:54 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14450 |
Actions (login required)
View Item |