FAUZANI, MUHAMMAD (2011) Analisa Model Water Heater Thermal Roofing Dengan Variasi Material Atap Dari Bahan Asbes, Bahan Aspal dan Bahan Zincalum Dengan Debit Air 0,5 lpm. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (161kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (47kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (418kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (619kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV_.pdf Restricted to Repository staff only Download (205kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (28kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (13kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (145kB) |
Abstract
Thermal Roofing merupakan sistem pemanfaatan energi matahari yang diserap oleh atap rumah. Kalor yang dihasilkan berpotensi untuk memanaskan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kenaikan temperatur dan temperatur air keluar maksimum serta jumlah perpindahan kalor konduksi atap dan laju penyerapan kalor yang dihasilkan sistem Thermal Roofing. Model Water Heater Thermal Roofing memanfaatkan kalor dari energi matahari yang diserap atap rumah untuk memanaskan air. Pengujian diawali dengan perakitan instalasi sistem Thermal Roofing dengan variasi material atap dari bahan asbes, bahan aspal dan zincalum. Pengujian dengan menggunakan bahan air tanah pada alat uji dilakukan pada atap dengan sudut kemiringan 15⁰ dengan atap di cat warna hitam dan menggunakan debit air 0,5 liter per menit. Pengambilan data berupa temperatur dilakukan di beberapa tempat yaitu di ruang dalam alat uji, alumunium plate, atas dan bawah atap serta pengukuran temperatur air yang masuk dan keluar sistem Model Water Heater Thermal Roofing setiap 30 menit mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Dari hasil penelitian Model Water Heater Thermal Roofing didapatkan kenaikan temperatur maksimum sebesar 6,67 ⁰C dan temperatur air keluar alat uji maksimum 31,33 ⁰C yang dihasilkan oleh atap aspal. Perpindahan kalor konduksi maksimum dihasilkan atap zincalum sebesar 2.518 kW, sedangkan laju penyerapan kalor maksimum dihasilkan atap aspal sebesar 832,706 kJ/jam.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Atap, Thermal Roofing, konduksi, laju penyerapan kalor |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 16 Sep 2011 05:02 |
Last Modified: | 16 Sep 2011 05:02 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14437 |
Actions (login required)
View Item |