PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC (Study Empiris pada Bursa Efek Jakarta)

Prayogo, Gunawan (2007) PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC (Study Empiris pada Bursa Efek Jakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
B200030326.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (504kB)

Abstract

Pemecahan saham merupakan suatu hal yang populer digunakan oleh manajer perusahaan dalam rangka merestrukturisasi harga saham. Terdapat dua teori yaitu Signaling Theory dan Trading Range Theory yang bermunculan dalam literature-literatur keuangan untuk menjelaskan fenomena pemecahan saham. Menurut Trading Range Theory, peneliti-peneliti terdahulu berargumentasi bahwa pemecahan saham merupakan cara untuk menyesuaikan kembali harga saham perlembar pada rentang harga yang disenangi investor, sehingga harganya menjadi tidak terlalu mahal. Signaling Theory menyatakan bahwa manajer melakukan pemecahan saham untuk mensinyalkan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan mereka yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris bahwa kinerja keuangan perusahaan dan tingkat kemahalan harga saham merupakan faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham. Sampel penelitian sebanyak 156 perusahaan yang terdaftar di BEJ pada periode 2003 – 2004, mencakup perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham, metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Regresi Logistik untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan dan tingkat kemahalan harga saham mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang diproksi dengan ROI terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.014 dan p < 0.05, hal ini konsisten dengan Signaling Theory. Sedangkan EPS tidak terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.918 dan p > 0.05, hal ini tidak konsisten dengan Signaling Theory. Sebaliknya, tingkat kemahalan harga saham yang diproksi PBV terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi 0.026 dan p < 0.05, hal ini konsisten dengan Trading Range Theory. Sedangkan PER tidak terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.920 dan p > 0.05, hal ini tidak konsisten dengan Trading Range Theory.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: KInerja Keuangan Perusahaan, Stock Split, Harga Saham
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Maria Husnun Nisa
Date Deposited: 20 May 2009 07:33
Last Modified: 17 Nov 2010 06:06
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1420

Actions (login required)

View Item View Item