WURYANINGSIH , FERY (2008) PERBANDINGAN AVAILABILITAS IN VITRO TABLET SIMETIDIN PRODUK GENERIK DAN PRODUK DAGANG. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
K100030196.pdf Restricted to Repository staff only Download (735kB) |
Abstract
Simetidin digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan usus dua belas jari. Produk generik simetidin harganya jauh lebih rendah daripada produk dagang. Hal inilah yang menjadi dasar untuk mengetahui apakah produk generik dengan harga yang murah mempunyai kualitas lebih baik dari produk dagang yang harganya lebih mahal, maka dari itu dilakukan penelitian perbandingan availabilitas in vitro tablet simetidin produk dagang dan generik, di mana laju pelepasan simetidin menjadi tahap penentu kecepatan availabilitas obat. Pada penelitian ini menggunakan 5 produk tablet simetidin yang berbeda yaitu 3 produk dagang dan 2 produk generik. Setiap produk tablet diuji keseragaman bobot tablet, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur, kemudian dilakukan uji penetapan kadar dan uji disolusi. Pengujian pelepasan obat dilakukan dengan metode paddle. Data yang diperoleh dibandingkan dengan standar Farmakope Indonesia dan pustaka lainnya. Setelah itu dianalisis secara statistik dengan Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu jalan, kemudian dilanjutkan dengan uji t (LSD) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua produk dagang dan generik telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, baik uji fisik tablet maupun uji disolusi. Kadar (%) terdisolusi produk generik adalah 85,42% (produk D); 80,39% (produk E) dan kadar (%) terdisolusi produk dagang adalah 80,97% (produk A); 81,03% (produk B); 75,03% (produk C). Hasil analisis statistik Anava satu jalan pada uji disolusi terdapat perbedaan bermakna antara produk dagang (C) dan produk generik (D) terhadap semua produk. Persentase zat aktif yang terlarut dalam waktu 15 menit (Q15) produk generik lebih besar daripada produk dagang. Persentase zat aktif yang terlarut produk dagang adalah 89,67% (produk A); 88,52% (produk B); 90,09% (produk C) dan persentase zat aktif yang terlarut produk generik adalah 91,17% (produk D); 95,01% (produk E). Hasil analisis statistik Anava satu jalan menunjukkan bahwa produk generik (E) berbeda bermakna dengan keempat produk lain.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simetidin, availabilitas in vitro, disolusi, produk dagang, produk generik |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 19 May 2009 01:11 |
Last Modified: | 17 Nov 2010 06:45 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1311 |
Actions (login required)
View Item |