HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTA

Noor Sodiq, Fatkhur (2008) HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pada umumnya kondisi kepribadian narapidana di lembaga pemasyarakatan cukup buruk, mereka merasa tidak punya inisiatif, tidak punya arti dalam hidup, merasa sebagai orang yang rendah, diremehkan, menyalahkan hidup dan berpandangan negatif terhadap masa depan. Optimisme masa depan seyogyanya harus dimiliki oleh para narapidana yang ditahan di lembaga pemasyarakatan. Tantangan-tantangan yang dihadapi narapidana selama menjalani hukuman diharapkan dapat ditundukkan dengan sikap optimis, yaitu menanggapi suatu permasalahan dan menghadapi suatu rintangan dengan keyakinan penuh untuk menang dan berhasil tanpa pernah kehilangan harapan. Banyak faktor yang mempengaruhi optimisme masa depan pada narapidana, salah satunya adalah persepsi terhadap bimbingan konseling. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap bimbingan konseling dengan optimisme masa depan. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap bimbingan konseling dengan optimisme masa depan. Subjek ini adalah narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta berjumlah 70 orang. Masing-masing 30 untuk tryout dan 40 untuk penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling dengan ciri-ciri :a) subyek sebagai narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta, b) subyek adalah narapidana yang dikenai hukuman di atas satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki, c) aktif mengikuti kegiatan program bimbingan konseling di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta, d) tidak dalam status diisolasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala persepsi terhadap bimbingan konseling dan skala optimisme masa depan. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,462; p = 0,003 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap bimbingan konseling dengan optimisme masa depan. Artinya semakin positif persepsi terhadap bimbingan konseling maka semakin tinggi optimisme masa depan. Sumbangan efektif antara variabel persepsi terhadap bimbingan konseling terhadap optimisme masa depan sebesar 21,3%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap bimbingan konseling dengan optimisme masa depan. Artinya, semakin positif atau baik persepsi terhadap bimbingan konseling maka semakin tinggi optimisme masa depan.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: bimbingan konseling, optimisme, narapidana
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 18 May 2009 08:14
Last Modified: 18 May 2009 08:14
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1279

Actions (login required)

View Item View Item