HIDAYAT, BAMA SEPTIAN (2010) MANAJEMEN LABA (EARNING MANAGEMENT) DAN KINERJA OPERASI PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING ADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2007. Skripsi thesis, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan dan Bab 1)
COVER_+_BAB_I.pdf Download (64kB) |
|
PDF (Bab Penuh)
SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (550kB) |
Abstract
Manajemen laba merupakan usaha pihak manajer yang disengaja memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan untuk kepentingan pihak manajer. Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kalinya di pasar modal dikenal dengan istilah Initial Public Offering atau sering disebut dengan Penawaran Umum Saham Perdana. Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan karena dengan kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk melakukan transaksi keuangan saja tapi dengan melakukan IPO ini, suatu perusahaan akan berubah statusnya dari perusahaan tertutup (private company) menjadi perusahaan terbuka (public listed company). dalam penelitian ini analisis ditentukan untuk: 1) mengetahui Perbedaan manajemen laba antara sebelum dengan sesudah IPO, 2) Perbedaan kinerja operasi antara sebelum dengan sesudah IPO populasi dalam penelitian meliputi seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei) pada tahun 2005-2007. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria, diperoleh 38 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan manajemen laba (earning management) dengan kinerja operasi di sekitar Initial Public Offering (IPO) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007 diketahui diketahui bahwa discreatonary accrual sebelum IPO dan sesudah IPO diperoleh nilai thitung sebesar 2,528 dengan tingkat signifikansi 0,023 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara discreatonary accrual sebelum IPO dan sesudah IPO. Discreatonary accrual sebelum IPO menunjukkan rata-rata sebesar -0,0013, sedangkan setelah IPO meningkat menjadi 0,079. Artinya setelah IPO manajemen terindikasi melakukan manajemen laba dengan meningkatkan jumlah laba. Hasil pengujian kinerja operasi diketahui bahwa return on assets sebelum IPO dan sesudah IPO diperoleh nilai thitung sebesar 2,728 dengan tingkat signifikansi 0,010 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara return on assets sebelum IPO dan sesudah IPO. Return on assets sebelum IPO menunjukkan rata-rata sebesar 12,466 dan ROA sesudah IPO mencapai 8,381. Artinya kinerja sesudah IPO mengalami penurunan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Laporan Keuangan, Initial public offering (IPO), Earning Manajement, Kinerja Operasi, Return On Asset (ROA) |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Cahyana K. Widada |
Date Deposited: | 31 May 2011 09:37 |
Last Modified: | 31 May 2011 09:37 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/12724 |
Actions (login required)
View Item |