FORMULASI SEDIAAN SALEP MINYAK ATSIRI BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) DENGAN BASIS POLIETILEN GLIKOL 400 DAN 4000 SEBAGAI ANTI JERAWAT DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Propionibacterium acne SECARA IN VITRO

SURYANTO , YUSUF (2010) FORMULASI SEDIAAN SALEP MINYAK ATSIRI BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) DENGAN BASIS POLIETILEN GLIKOL 400 DAN 4000 SEBAGAI ANTI JERAWAT DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Propionibacterium acne SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
Halaman_Depan.pdf

Download (3MB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (113kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (37kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (102kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (19kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (142kB)

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit akibat peradangan kronik sebasea. Minyak atsiri buah jeruk purut merupakan salah satu minyak atsiri yang mempunyai manfaat sebagai antibakteri. Minyak atsiri buah jeruk purut diformulasi dalam bentuk sediaan topikal yaitu salep dengan basis PEG 400 dan PEG 4000, Kedua basis tersebut merupakan basis larut air. Bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya suatu jerawat adalah bakteri Propionibacterium acne. Penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik salep minyak atsiri buah jeruk purut dengan basis PEG 400 dan PEG 4000 dan mengetahui pengaruh perbedaan jumlah basis salep terhadap aktivitas antibakteri minyak atsiri buah jeruk purut terhadap Propionibacterium acne. Minyak atsiri buah jeruk purut diperoleh dengan cara destilasi uap dan air. Salep formula I mengandung 70% PEG 400 dan 30% PEG 4000, sedangkan formula II mengandung 30% PEG 400 dan 70% PEG 4000. Metode uji anti bakteri menggunakan metode sumuran dengan konsentrasi minyak atsiri buah jeruk purut 2,5% b/b pada formula I dan formula II. Pengujian sifat fiik salep meliputi viskositas, daya sebar, daya lekat dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula I memiliki viskositas dan daya lekat kecil tetapi memiliki daya sebar yang besar. Salep formula II memiliki viskositas dan daya lekat yang besar tetapi memiliki daya sebar yang kecil. Penambahan minyak atsiri mempengaruhi viskositas pada salep yang juga akan mempengaruhi daya sebar dan daya lekat salep. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa formula I dan formula II memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Diameter zona hambat minyak atsiri buah jeruk purut adalah 30,60 ± 0,11 mm, formula I 21,00 ± 1,70mm, formula II 15,80 ± 1,04mm. Formula I lebih baik dari formula II karena memiliki viskositas lebih kecil, daya sebar dan diameter zona hambat lebih besar dari formula II

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Minyak atsiri, jeruk purut, PEG 400, PEG 400, Propionibacterium acne
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 30 May 2011 08:46
Last Modified: 30 May 2011 08:47
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/12671

Actions (login required)

View Item View Item