PRASETYAWAN, APRISTON AGUS and , Okti Sri Purwanti, S. Kep, Ns and , Agus Sudaryanto, S. Kep, Ns, M. Kes (2011) PERBEDAAN FREKUENSI BERKEMIH SEBELUM DAN SESUDAH BLADDER RETRAINING PADA PASIEN GANGGUAN PERSYARAFAN DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (surat pernyataan)
SURAT_PERNYATAAN_PUBLIKASI.pdf Download (9kB) |
|
|
PDF (Hal Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (191kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (28kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (79kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (28kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (39kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (9kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (20kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (344kB) |
Abstract
Pasien yang mengalami gangguan masalah perkemihan, biasanya dalam mengeluarkan urine biasa menggunakan kateter. Pasien yang menggunakan kateter ini seperti pasien stroke, cidera tulang belakang yang mengharuskan pasien dalam keadaan tirah baring. Hasil studi dari observasi di RSUD Dr Moewaedi Surakarta di bangsal anggrek 1 dan melati 3 yang dilakukan peneliti dan keterangan dari perawat menunjukkan bahwa pasien yang mengalami imobilisasi menggunakan kateter dan dilakuan bladder retraining dengan tujuan agar pasien dapat memperpanjang interval berkemih yang normal, sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan frekuensi berkemih sebelum dan sesudah bladder retraining pada pasien gangguan persyarafan di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantatif dengan rancangan penelitain pre test-post test one group design. Jumlah sampel sebanyak 32 pasien yang terdiri dari 30 pasien stoke dan 2 pasien cidera tulang belakang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Data penelitian diperoleh dari data sekunder yaitu data rekap medis pasien yang menjalani bladder retraining serta lembar observasi frekuensi berkemih pasien selama 24 jam. Uji hipotesa penelitain menggunakan alat analisis uji paired t-test sample. Hasil penelitian pasien sebelum menggunakan bladder retraining menunjukkan rata-rata berkemih sebesar 15,125 kali dalam 24 jam. Setelah Penggunaan bladder retraining selama 7 hari menunjukkan perubahan rata-rata frekuensi berkemih sebesar 6,031 kali. Hasil uji statistic paired t-test sample menunjukkan nilai thitung = 57,608 dengan p-value = 0,000. disimpulkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi berkemih sebelum dan sesudah bladder retraining pada pasien persyarafan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kata kunci : frekuensi berkemih, bladder retraining, angguan persyarafan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | RAK J210/2011-005 |
Uncontrolled Keywords: | frekuensi berkemih, bladder retraining, gangguan persyarafan |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 23 May 2011 09:03 |
Last Modified: | 19 Apr 2016 03:52 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/12562 |
Actions (login required)
View Item |