LEGENDA KAWAH SIKIDANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO: TINJAUAN RESEPSI SASTRA

Sahalina, Ismi Apriani (2008) LEGENDA KAWAH SIKIDANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO: TINJAUAN RESEPSI SASTRA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
A310040106.pdf

Download (185kB)
[img] PDF
A310040106.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (606kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan asal-usul terjadinya legenda Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng. (2) mendeskripsikan struktur cerita legenda Kawah Sikidang. (3) mendeskripsikan fungsi legenda Kawah Sikidang bagi masyarakat Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo. (4) mendeskripsikan resepsi masyarakat tentang legenda Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng. Sumber data primer penelitian ini meliputi manusia sebagai narasumber atau informan, peristiwa yang terjadi, dan aktivitas atau perilaku warga setempat. Sumber data sekundernya meliputi dokumen-dokumen atau arsip mengenai legenda Kawah Sikidang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu wawancara mendalam, observasi berperan, analisis dokumen dan arsip, kuesioner, dan perekam. Teknik analisis data penelitian ini bersifat kualitatif induktif dan analisis menggunakan model interaktif. Analisis legenda ini dengan menggunakan pendekatan struktural dan resepsi. Hasil penelitian berdasarkan analisis struktural yaitu temanya kisah cinta seorang Raja yang berakhir tragis. Plot dalam legenda menggunaan analisis Vladimir Propp yaitu (1) salah satu anggota keluarga meninggalkan rumah; (2) salah seorang anggota keluarga mempunyai keinginan untuk memiliki sesuatu; (3) penjahat menerima informasi mengenai mangsanya; (4) penjahat mencoba memperdaya dan menipu mangsanya; (5) mangsa terperdaya dengan tipu muslihat penjahat; (6) penjahat membuat susah atau cidera terhadap seseorang di dalam sebuah keluarga; (7) pahlawan diserang, sehingga pahlawan menggunakan alat gaib atau pembantunya; dan (8) pahlawan membalas apa yang sudah dilakukan penjahat terhahapnya. Tokoh-tokoh yang dianalisis adalah Raja Kidang Garungan, Ratu Sintha Dewi, dan bala tentara. Latar tempat dalam legenda terjadi di Dataran Tinggi Dieng, latar waktunya terjadi pada ratusan tahun yang lalu, dan latar sosialnya berlatar sosial budaya Jawa. Keterkaitan tema, alur, penokohan, dan latar yang terdapat dalam legenda sangat erat sehingga membentuk totalitas makna. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan resepsi dibedakan menjadi dua tanggapan yaitu tanggapan aktif dan tanggapan pasif. Tanggapan pasif dalam penelitian ini adalah masyarakat menganggap bahwa dengan adanya anak-anak yang berambut gembel di Dataran Tinggi Dieng maka merupakan suatu bukti bahwa legenda Kawah Sikidang benar adanya. Mereka juga menganggap bahwa anak-anak yang berambut gembel nantinya akan selalu sial dan mendapatkan malapetaka sehingga untuk menghilangkan kesialan dan rambutnya yang gembel perlu diadakan ruwatan. Tanggapan aktif dalam penelitian ini adalah masyarakat menolak dan tidak mempercayai bahwa legenda Kawah Sikidang itu benar. Mereka menganggap bahwa legenda itu adalah sebuah cerita yang dikarang orangorang zaman dahulu dan tidak ada hubungannya antara anak-anak yang berambut gembel dengan legenda Kawah Skidang. Masyarakat juga menyatakan ketidakpercayaannya akan adanya ruwatan yang dilakukan warga sebagai persyaratan yang harus dilakukan untuk menghilangkan kesialan anak yang berambut gembel dan mereka menganggap ruwatan itu adalah perbuatan syirik. Selain itu, resepsi legenda Kawah Sikidang juga dapat dilihat dari tanggapan positif dan negatif. Tanggapan positif dalam penelitian ini menggambarkan rasa bangga akan adanya legenda Kawah Sikidang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Dieng dan semua itu harus dijaga dan dilestarikan agar ceritanya tidak musnah seiring dengan berjalannya waktu dan masyarakat juga menganggap bahwa ruwatan bukanlah hal yang harus ditinggalkan karena ruwatan adalah tradisi yang sudah ada secara turun temurun. Tanggapan negatif dalam penelitian ini menggambarkan perasaan sedih dan penolakan sebagian masyarakat Dieng jika upacara ruwatan dilakukan untuk meminta pertolongan kepada hal-hal gaib dan para leluhur untuk membebaskan anak dari malapetaka. Karena itu, adalah perbuatan syirik. Fungsi legenda Kawah Sikidang bagi masyarakat Dataran Tinggi Dieng dalam penelitian ini ditinjau dari empat fungsi foklor menurut William Bascom, yaitu (a) Sebagai sistem proyeksi atau sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, yakni masyarakat ingin agar para generasi penerus tetap mengetahui bagaimana asal-usul terjadinya Kawah Sikidang, bersedia melestarikan tradisi-tradisi yang ada, dan dari legenda tersebut dapat memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga untuk para generasi selanjutnya. (b) Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, yakni menjadikan adanya sebuah tradisi yang dilakukan setiap satu tahun sekali di Dataran Tinggi Dieng yaitu upacara ruwatan untuk memotong rambut gembel anak-anak Dieng dan membebaskan mereka dari kesialan. (c) Sebagai alat pendidikan anak, yakni dalam legenda Kawah Sikidang terdapat beberapa pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dan alat untuk mendidik generasi-generasi penerus yang akan datang. (d) Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, yakni pelaksanaan upacara ruwatan ini sudah menjadi tradisi secara turun temurun yang harus dilakukan oleh masyarakat Dieng dan tidak ada yang berani melanggarnya karena jika tradisi ini dilanggar maka anak yang berambut gembel bisa terkena sial seumur hidupnya. Jadi, mau tidak mau harus melaksanakan tradisi ruwatan.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: struktural, resepsi, fungsi.
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 22 Apr 2009 01:56
Last Modified: 31 Jan 2011 05:42
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1144

Actions (login required)

View Item View Item