Andani, Yuli (2008) ANALISIS PENYEBAB LOSSES ENERGI LISTRIK DALAM PROSES DISTRIBUSI LISTRIK & USULAN PENANGANANNYA (Studi Kasus PT. PLN (Persero), APJ Surakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
D600030007.pdf Download (73kB) |
|
PDF
D600030007.pdf Restricted to Repository staff only Download (950kB) |
Abstract
PT. PLN APJ Surakarta merupakan salah satu area yang membawahi beberapa Unit Pelayanan Jaringan (APJ) yang berada di Surakarta, antara lain UPJ Surakarta kota, UPJ Manahan, UPJ Grogol, UPJ Sukoharjo, UPJ Kartasura, UPJ Karanganyar, UPJ Palur, UPJ Sragen, UPJ Sumberlawang, UPJ Wonogiri, UPJ Jatosrono. Losses di sini diartikan sebagai adanya energi yang hilang baik secara teknis maupun non teknis. Faktor yang diduga sebagai penyebab losses antara lain karena gangguan pada sistem distribusi listrik, antara lain komponen-komponen peralatan listrik yang terdapat pada gardu induk, jaringan tegangan menengah, transformator, jaringan tegangan rendah dan jaringan pelanggan. Untuk itu perlu dianalisis lebih lanjut mengenai akar penyebab gangguan jaringan distribusi listrik tesebut dengan menggunakan tool FTA (Fault Tree Analysis) dan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Tool FTA digunakan untuk menelusuri gangguan dengan mengetahui kejadian atau kombinasi kejadian dalam gangguan sistem jaringan distribusi listrik. Output yang didapat dari FTA adalah kejadian dasar penyebab gangguan jaringan distribusi listrik yaitu gangguan alam, gangguan manusia, gangguan komponen dan gangguan instalasi. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi gangguan proses yang paling potensial dengan mendeteksi penyebab, efek, dan prioritas perbaikan berdasarkan tingkat kepentingan gangguan. Dari pengolahan FMEA didapatkan sepuluh modus gangguan sistem jaringan distribusi listrik yaitu meter transaksi (GI), CT/PT pengukuran (GI), jumper JTM, penghantar JTM, transformator, jumper JTR, penghantar JTR, meter energi (pelanggan), CT/PT pengukuran (pelanggan), terminal kas meter. Metode FMEA juga digunakan untuk mengetahui prioritas perbaikan dari modus gangguan yang terjadi bedasarkan nilai RPN (Risk Priority Number) dari perkalian skala severity, skala occurance dan skala detection. Dari perhitungan RPN didapatkan nilai prioritas tertinggi yaitu gangguan pada transformator. Hasil dari FTA dan FMEA berupa usulan perbaikan terhadap transformator. Yaitu penggantian isolator pada transformator dari jenis line post ke jenis batang panjang.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | losses, sistem distribusi listrik |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 18 Mar 2009 03:50 |
Last Modified: | 21 Feb 2011 06:00 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1065 |
Actions (login required)
View Item |