SELF-DISCLOSURE PADA SESAMA ANAK JALANAN

Oktaviani, Maryanti (2010) SELF-DISCLOSURE PADA SESAMA ANAK JALANAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100060150.pdf

Download (159kB)
[img] PDF
F100060150.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Jalanan merupakan tempat yang membahayakan bagi kehidupan anak-anak, tidak heran dalam kehidupan sehari-hari anak jalanan banyak menghadapi masalah yang cukup kompleks dan sulit untuk dibagi dengan orang lain. Anak jalanan biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya di jalanan dengan sesama anak jalanan dibanding dengan keluarga sehingga mereka cenderung terlepas dari pengawasan orang tua, sehingga saat menghadapi masalah anak jalanan berusaha menyelesaikannya sendiri atau meminta bantuan teman dekat sesama anak jalanan karena adanya perasaan yang sama dan senasib. Usia mereka yang masih remaja mendorong anak jalanan mencari peer-group atau teman sebaya yang memahami dan bersedia berbagi suka dan duka bersama. Selain karena alasan kurangnya waktu yang dihabiskan bersama orang tua, anak jalanan umumnya memiliki masalah atau hubungan yang kurang harmonis dengan orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku self-disclosure pada sesama anak jalanan, faktor-faktor yang melatarbelakangi anak jalanan melakukan perilaku self-disclosure, substansi materi atau informasi yang sering diungkapkan serta manfaat yang dirasakan anak jalanan setelah melakukan perilaku self-disclosure pada sesamanya. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang remaja putra dan dua orang putri yang biasa berada di jalanan Sumber dan terminal Tirtonadi Surakarta, berusia antara 16-18 tahun, berada di jalanan sekitar satu tahun. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi langsung pada subjek penelitian, serta menggunakan analisis induktif deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa bentuk-bentuk perilaku self-disclosure pada sesama anak jalanan yaitu berupa komunikasi verbal dan non-verbal bersifat terbuka kepada dan terbuka bagi. Komunikasi verbal berupa komunikasi langsung dan bertatap muka, atau melalui perantara orang lain atau dengan alat komunikasi. Sedangkan komunikasi non-verbal berupa ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata, dan beberapa bahasa nonverbal lainnya termasuk saat diam. Faktor yang melatar belakangi munculnya perilaku self-disclosure pada sesama anak jalanan yaitu : faktor perasaan menyukai, efek diadik, dan kepribadian. Substansi materi atau informasi yang sering diungkapkan anak jalanan pada sesama anak jalanan biasanya hal-hal yang kurang menyenangkan dan hal-hal yang membahagiakan yaitu mengenai keuangan, keluarga, pasangan lawan jenisnya, teman sesama anak jalanan, kadang kala orang lain yang tidak mereka kenal dekat, infromasi yang disampaikan telah sampai pada taraf evaluate self disclosure sifatnya dalam (hangat) dan personal. Manfaat yang dirasakan yaitu terciptanya perasaan yang lebih baik, beban yang mereka hadapi terasa lebih ringan, sesama anak jalanan mendapat bantuan dan masukan dari teman lainnya sehingga membantu mereka mendapatkan energi untuk menghadapi kesulitan kehidupannya sehari-hari. Anak-anak jalanan lebih mampu bersikap positif dan percaya pada orang lain, lebih obyektif dan terbuka.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Self-disclosure, anak jalanan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ken Retno Yuniwati
Date Deposited: 17 Feb 2011 09:03
Last Modified: 17 Feb 2011 09:03
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10443

Actions (login required)

View Item View Item