SUJATMIKA , KUKUH (2011) TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM GARUDA DI DADAKU KARYA SALMAN ARISTO (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
Halaman_depan.pdf Download (41kB) |
|
|
PDF (Bab I)
bab_1.pdf Download (26kB) |
|
PDF (Bab II)
bab_2.pdf Restricted to Repository staff only Download (44kB) |
||
PDF (Bab III)
bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (31kB) |
||
PDF (Bab IV)
bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (220kB) |
||
PDF (Bab V)
bab_5.pdf Restricted to Repository staff only Download (17kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
daftar_pustaka.pdf Download (16kB) |
|
PDF (Lampiran)
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (102kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. (2) Mendeskripsikan maksud penutur dalam ketiga kaidah tersebut dalam film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tindak tutur dalam dialog film Garuda di Dadaku karya Salman Aristo. Metode pengumpulan data dengan metode simak dengan teknik bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tindak tutur lokusi merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan makna tuturan kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain: a) naratif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan menggambarkan suatu peristiwa secara jelas. Tindak tutur naratif dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: natif positif, naratif negatif, naratif interogatif (menunjukkan) dan naratif imperatif (memerintah), b) deskriptif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud kepada mitra tutur melakukan tindakan dalam tuturan itu dan, c) informatif adalah tuturan yang dilakukan penutur untuk menyapaikan maksud kepada mitra tutur memberikan informasi. Informasi yang disampaikan berupa sebuah pesan atau pesan yang harus didengarkan oleh mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan. Tindak tutur informatif dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: informatif melakukan tindakan dan informatif tidak melakukan tindakan. (2) Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan penutur menyampaikan maksud tuturan kepada mitra tutur berdasarkan situasi atau keadaan. Tindak tutur ilokusi dapat dibedakan menjadi tiga macan yaitu: a) konstatif memiliki sifat menyatakan, meramalkan, memperhatikan, menilai, mengajukan, melaporkan, membuktikan, mengakui atau menyetujui, dan membantah, b) direktif sifatnya meminta, bertanya, mengintruksikan, melarang, menyetujui, dan menasehati dan. c) komisif sifatnya menjanjikan, membuat bersyarat, berjanji melakukan sesuatu, mengaku kesalahan, dan menawarkan. (3) Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. Tuturan yang dituturkan oleh penutur akan memberikan pengaruh atau efek yang mendengarkan (mitra tutur). Ciri lingual tindak tutur perlokusi yaitu: mempengaruhi dengan ditandai meyakinkan, menganjurkan, mempelajari, mempengaruhi, dan memperhatikan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | RAK A310/2011-06 |
Uncontrolled Keywords: | Tindak tutur, lokusi, ilokusi, perlokusi dan Pragmatik |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Users 1504 not found. |
Date Deposited: | 18 Apr 2011 03:54 |
Last Modified: | 23 Apr 2011 03:23 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/11567 |
Actions (login required)
View Item |