Rindlowati, Nur (2008) MOTIVASI MASYARAKAT DESA BONANG REMBANG DALAM MENGIKUTI UPACARA PENJAMASAN BENDE BECAK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
H000030019.pdf Download (341kB) |
|
PDF
H000030019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Ritus dan upacara seringkali dilakukan oleh berbagai macam adat istiadat dari suatu daerah. Ritus dan upacara tersebut banyak dilakukan sebagai tindakan keagamaan yang sudah menjadi kebiasaan turun temurun dari suatu daerah di masyarakat. Dan hal ini mempunyai sistem kepercayaan tersendiri akan hakekat dan tujuan dari setiap pelaksanaannya. Dalam hal ini, peneliti mengkaji tentang Upacara penjamasan bende becak yang dilaksanakan setiap tahun pada tiap tanggal 10 Dzulhijjah yang bertepatan pada saat idul Qurban. Bende becak adalah benda peninggalan sunan Bonang sewaktu berdakwah di Bonang suatu desa kecil di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, benda pusaka ini berupa gong kecil beserta pemukulnya. Penelitian ini berjudul “Motivasi Masyarakat Desa Bonang Rembang dalam Mengikuti Upacara Penjamasan Bende Becak” yang berupaya untuk mengetahui motivasi masyarakat mengikuti upacara Penjamasan Bende Becak sehingga dalam setiap pelaksanaannya selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat dan mereka memperebutkan sisa-sisa penjamasan bende becak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan, yang bersifat deskriptif-kualitatif. Dengan menerapkan pendekatan psikologis untuk mengetahui motivasi, dan untuk mengumpulkan data menggunakan metode interview dan observasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini adalah; pertama, Upacara ini termasuk upacara periodikal karena dilaksanakan setahun sekali yang hanya dilaksanakan tiap tanggal 10 Dzulhijjah. Dapat digolongkan ke dalam bentuk upacara dasar (core ritual) yang bertujuan untuk merawat segala apa yang telah usang dan lapuk karena pada upacara penjamasan bende becak ini bertujuan untuk merawat bende yang merupakan benda sejarah bertahun-tahun dari peninggalan masa sunan Bonang. Kedua, Komponen upacara secara sederhana yaitu ; tempat upacara dilaksanakan di rumah juru kunci, saat/waktu upacara dilaksanakan tepat pada saat momen Idul Adha, benda upacara yang ada yaitu bambu, air kembang, kain mori, dan perlengkapan lainnya. Dan slametan bende becak yaitu berupa ketan kuning yang dibagi-bagikan kepada pengunjung. Fungsi dari upacara penjamasan bende becak adalah untuk menjamas atau membersihkan kotoran atau memandikan bende agar tetap terawat dan tidak rusak. Fungsi lainnya adalah juga untuk mengenang jasa-jasa sunan Bonang ketika menyebarkan agama Islam di desa Bonang ini. Ketiga, Motivasi pendorong untuk mengikuti upacara penjamasan bende becak, adalah motivasi beragama atau motif teogenetis yaitu ; untuk tabarukan atau untuk mengingat sosok sunan Bonang dan ajaran-ajarannya, untuk mengharapkan barokah dari Sunan Bonang dan mengingat kebesaran Allah SWT atas adanya bende becak. Dan motivasi objektif (manipulation motive) juga muncul yaitu untuk menyaksikan bende becak secara langsung dengan alasan karena bende becak ini benda bersejarah yang hanya bisa dilihat setahun sekali, dan untuk mendapatkan sisa-sisa penjamasan bende becak yang dipercayai mempunyai barokah.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Motivasi, Upacara Penjamasan Bende Becak |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ushuluddin |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 17 Feb 2009 04:11 |
Last Modified: | 03 Jan 2012 10:34 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/951 |
Actions (login required)
View Item |