TRIODITA, DIAN PURNA (2010) HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA STROKE. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100040189.pdf Download (68kB) |
|
PDF
F100040189.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
Abstract
Secara psikologis, penderita paska stroke mengalami perubahan dan keterbatasan baik dalam bergerak, berkomunikasi dan berpikir yang mengganggu fungsi peran penderita sehari-hari. Keluhan rasa sakit disertai dengan perubahan emosi yang hebat yang diwujudkan sebagai pelampiasan dari rasa sakit yang dideritanya dapat memperparah kondisi psikologis penderita. Oleh karena itu, penderita biasanya menjadi sensitif, cepat marah, sulit mengendalikan emosi, mudah putus asa dan dapat mengalami depresi. Kesabaran merupakan salah determinan atau variabel yang berpengaruh terhadap tingkat depresi pada penderita stroke. Hipotesis yang diajukan ada korelasi negatif antara kesabaran dengan tingkat depresi pada penderita paska stroke Subjek penelitian memiliki karakteristik: a) penderita pasca stroke yang berada dalam perawatan keluarga di rumah, tetapi masih berobat jalan di RS. Prof Dr. Moewardi Surakarta. b) Penderita dapat melakukan komunikasi secara verbal dan dapat mengisi skala. Jumlah subjek penelitian sebanyak 48 orang. Sampling yang digunakan pada penelitian adalah purposive non random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis product moment. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai r = -0,482 dengan p = 0,001 (p ≤ 0,01 ) berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kesabaran dengan depresi pada penderita stroke. Semakin tinggi kesabaran penderita stroke maka akan semakin rendah depresi yang dialami. Sumbangan efektif atau peranan kesabaran terhadap depresi sebesar 23,2% berarti masih terdapat 76,8% variabel-variabel lain yang mempengaruhi depresi di luar variabel kesabaran misalnya: rasa inferior, trauma-trauma psikis, dukungan sosial, kepribadian, lingkungan sosial dan pengalaman. Variabel kesabaran menghasilkan rerata empirik (RE) = 110,375 dan rerata hipotetik (RH) = 90, menunjukkan skor rerata empirik lebih tinggi dari skor rerata hipotetik. Variabel depresi menghasilkan rerata empirik (RE) = 18,667 berdasarkan norma angka termasuk dalam depresi klinis Penelitian ini disimpulkan bahwa ada korelasi negatif antara kesabaran dengan tingkat depresi pada penderita paska stroke. Artinya semakin tinggi kesabaran maka akan semakin rendah tingkat depresi pada penderita paska stroke, dan sebaliknya semakin rendah kesabaran maka akan semakin tinggi tingkat depresi pada penderita paska stroke. Hasil ini berarti hipotesis penelitian yang penulis ajukan dapat diterima.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | skala BDI, depresi, penderita paska stroke. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 11 Dec 2010 03:20 |
Last Modified: | 11 Dec 2010 11:21 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/9275 |
Actions (login required)
View Item |