RESISTENSI KLARA AKUSTIA TERHADAP KETIMPANGAN SOSIAL DALAM KUMPULAN SAJAK RANGSANG DETIK: TINJAUAN SEMIOTIK

MABRURI, ZUNIAR KAMALUDDIN (2010) RESISTENSI KLARA AKUSTIA TERHADAP KETIMPANGAN SOSIAL DALAM KUMPULAN SAJAK RANGSANG DETIK: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

[img]
Preview
PDF
A310060148.pdf

Download (227kB)
[img] PDF
A310060148.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan struktur puisi dalam kumpulan sajak Rangsang Detik karya Klara Akustia, (2) Mendeskripsikan makna resistensi terhadap ketimpangan sosial dalam kumpulan sajak Rangsang Detik karya Klara Akustia dengan tinjauan semiotik. Objek penelitian ini adalah resistensi terhadap ketimpangan sosial dalam kumpulan sajak Rangsang Detik karya Klara Akustia. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, klausa, dan kalimat yang termuat dalam kumpulan puisi Rangsang Detik karya Klara Akustia. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer. Sumber data Primer yang digunakan adalah kumpulan puisi Rangsang Detik karya Klara Akustia (Mata Pusaran, 2007). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak, dan catat. Data penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Adapun puisi-puisi yang disajikan dalam penelitian ini yaitu: “Kata Biasa”, ”Ah Lidah Tuan!”, ”Anti Perang” ”Nyanyian Buruh Angkutan”, ”Merdeka Kami”, ”Jalan Terus”, ”Buruh”, ”Kertosentono”, ”Rumah Liar”, ”Ultimatum”. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model pembacaan semiotika Riffatere (pembacaan heuristik dan hermeneutik) dan semiotika Pierce (dengan ikon, indeks, dan simbol). Berdasarkan pembacaan semiotika terhadap kumpulan puisi Rangsang Detik karya Klara Akustia ditemukan resistensi penyair terhadap ketimpangan sosial yang meliputi (1) Resistensi terhadap formalisme yang baku terlihat dalam puisi “Kata Biasa“ (2) Resistensi terhadap penindasan dan penjajahan terlihat dalam puisi “Ah, Lidah Tuan“ (3) Resistensi terhadap peperangan terlihat dalam puisi “Anti Perang“ (4) Resistensi terhadap bangsa yang menjadi pioner bangsa asing terlihat dalam puisi “Nyanyian Buruh Angkutan“ (5) Resistensi terhadap politik adu domba penguasa terlihat dalam puisi “Merdeka Kami“(6) Resistensi terhadap politik penguasa terlihat dalam puisi “Jalan Terus“ (7) Resistensi terhadap ketidakadilan penguasa terhadap kaum buruh terlihat dalam puisi “Buruh“ (8) Resistensi terhadap penjajah yang semena-mena terhadap petani terlihat dalam puisi “Kertosentono“ (9) Resistensi terhadap kesewenang-wenangan terlihat dalam puisi “Rumah Liar“ (10) Resistensi terhadap korupsi sumber daya alam terlihat dalam puisi “Ultimatum “.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: resistensi dan ketimpangan sosial, kumpulan sajak Rangsang Detik, semiotic
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 25 Aug 2010 08:33
Last Modified: 14 Nov 2010 17:23
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/8467

Actions (login required)

View Item View Item