Damayanti, Elina and , Nurul Latifatul Inayati, S.Pd.I, M.Pd.I., and , Drs. Zaenal Abidin, M. Pd (2020) Efektivitas Pengajian Rutin Terhadap Peningkatan Religiusitas Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF (Naskah Publikasi)
1. Naskah Publikasi Terbaru.pdf Download (655kB) |
|
PDF (Halaman Depan)
2. Halaman Depan Baru Elina.pdf Download (877kB) |
|
PDF (Bab I)
Bab I.pdf Download (695kB) |
|
PDF (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (951kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (939kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (489kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Repository staff only Download (522kB) | Request a copy |
|
PDF (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (489kB) |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
PDF (Surat Pernyataan Publikasi)
Surat Pernyataan Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (243kB) | Request a copy |
Abstract
EFEKTIVITAS PENGAJIAN RUTIN TERHADAP PENINGKATAN RELIGIUSITAS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 ABSTRAK Siswa SMP adalah masa perpindahan dari kanak kanak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang mempunyai rasa ingin tahu sehingga mereka cenderung mencoba hal hal baru. Selain itu, masa SMP merupakan masa pencarian jati diri sehingga masih sangat labih dan mudah terpengaruh oleh faktor faktor negatif. Adapun siswa di SMP Negeri 2 Sawit terlihat masih ada beberapa siswa yang melanggar aturan sekolah dan melakukan perilaku menyimpang dari tata tertib sekolah. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pembekalan agama dan kegiatan kerohanian yang nantinya dapat memperkuat keimanan dan mengarahkan remaja khususnya siswa-siswi SMP Negeri 2 Sawit ke arah yang lebih baik lagi sesuai dengan visi misi yang diembannya. Salah satu yang dilakukan SMP Negeri 2 Sawit dalam mengatasi permasalahan diatas adalah diadakannya kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan yaitu pengajian rutin yang diadakan tiap bulan. Penelitian ini membahas tentang bagaimana proses kegiatan pengajian terhadap peningkatan riligiusitas siswa, apakah pengajian rutin mampu meningkatkan religiusitas siswa serta apa saja faktor pendukung dan penghambat pengajian rutin terhadap peningkatan religiusitas siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Sawit. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan mengambil metode deduktif. Tringulasi teknik, sumber dan waktu dilakukan untuk memastikan keabsahan data yang telah diperolah. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pengajian dilaksanakan setiap satu bulan sekali, dimulai pukul 07.00 di SMP Negeri 2 Sawit dengan susunan acara pertama pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Quran oleh siswa selanjutnya diteruskan sambutan singkat oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah. Setelah itu bagian inti dari pengajian adalah penyampaian materi oleh ustadz atau ustadzah. Materi pengajain biasanya berisi mengenai adab, akhlaq, akidah. Sesudah materi disampaikan biasanya terdapat tanya jawab antara siswa dan ustadz. Pengajian ditutup dengan doa bersama sama. (2) Program ini efektif untuk meningkatkan karakter religiusitas siswa karena dalam pengajian tersebut sekolah mengundang penceramah yang ahli dalam bidangnya yaitu Ustadz dan Ustadzah. (3) Dilihat dari responnya, sekolah mendukung program pengajian ini karena dinilai sangat efektif dalam meningkatkan karakter religiusitas siswa. Kepala sekolah memberi banyak fasilitas dalam program ini diantaranya tersedianya tempat atau masjid dalam lingkungan sekolah. Sedangkan faktor penghambat program ini adalah terkadang siswa tidak disiplin mengikuti pengajian ini. Kata kunci : Efektivitas, Pengajian Rutin, Religius. ABSTRACT The Student of high school is the transitional period from childhood to adulthood. At this time a person has curiosity and trying new things. In addition, this period is a period of self-discovery so that children of junior high school are unstable and esily affected, as well as the student of Junior High School 2 Sawit there are students who violate school rules and behavior deviate from the order of the school. Therefore it is needed debriefing religious and spiritual activities that will strengthen student's faith and lead student to be a goodperson in accordance with the vision mission of the school. One of the program that do at Junior high school 2 Sawit in overcoming this problems is holding of religious activities, namely routine islamic study every month. This study discusses about how the process of the islamic study to increase the religiosity of the students, do a routine islamic study is effective to increase religiosity of the student and what are the supporting factors and inhibiting factors of the routine islamic study on increase religiosity of the student. This research is a type of field research with qualitative approach. The subjects of the research is student in the 7th class of Junior High School 2 of Sawit. Data was collection by interview, observation and documentation. Data analysis by deductive method. Tringulation thecnique, source, and time to ensure the validity of the data that has been obtained. The results of this research are: (1) the islamic study was done every once a month at 07.00 A.M at the Junior High School 2 of Sawit. The islamic study began with opening, and than recitation of qur’an by the student, after that welcome ceremony from headmaster or from vice headmaster. A core part of the islamic study is explanation about culture, caracter, and fait by ustadz or ustadzah. After the explanation about the study material there is question from the student and will answered by ustadz. The islamic study closed with pray together. (2) this program effective to improving the character of students' religiosity because in this islamic study the school invites speakers who are experts in their fields, namely Ustadz and Ustadzah. (3) viewed from the response, the school supported of this islamic study program because it is considered very effective in improving the character of student religiosity. The headmaster provides many facilities in this program including the availability of a place or mosque in the school environment. The obstacles factor is sometimes students are not discipline in following this islamic study. Keyword : Effective, Islamic Study, Religious 1. Pendahuluan SMP Negeri 2 Sawit merupakan salah satu sekolah menengah pertama di kabupaten Boyolali yang terletak di Jln. Diponegoro No. 2, Dusun II, Karangduren, Sawit, Boyolali. SMP ini adalah sekolah menengah yang terletak di sebuah perkampungan daerah sawit jalan penghubung Solo-Yogyakarta. Berdasarkan visi misinya, SMP Negeri 2 Sawit mempunyai visi misi Unggul berprestasi berdasarkan iman dan taqwa juga membina dan meningkatkan keimanan juga ketaqwaan terhadap Tuhan yang maha esa. Dari visi dan misi diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya SMP Negeri 2 Sawit memiliki tujuan untuk mencetak generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah serta menerapkan nilai nilai keislaman di lingkungan sekolah, masyarakat dan juga dalam kehidupan sehari hari. Oleh karna itu siswa SMP Negeri 2 Sawit ini senantiasa dididik untuk menjadi pribadi yang beriman dan mempunyai pola pikir keagamaan yang sesuai, menghormati guru dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar agama. Namun demikian, di SMP Negeri 2 Sawit terlihat masih ada beberapa siswa yang secara terang-terangan melanggar aturan sekolah dan melakukan perilaku menyimpang dari tata tertib sekolah misalnya bolos saat pelajaran, tidak ikut melaksanakan sholat duhur jamaah di masjid, mengenakan barang milik orang lain, merokok, berbicara keras (bentak), tidak menghormati guru, membuang sampah bukan pada tempatnya, terlambat masuk kelas, terlihat siswa ada yang tidur ketika proses belajar dan sering terdengar siswa mengucapkan ucapan-ucapan yang tidak baik kepada teman maupun guru dan lain lain. Karena siswa SMP Negeri 2 Sawit masih bisa dikatakan remaja sehingga sangat rentan dengan pengaruh-pengaruh buruk yang datang dari luar. Usia SMP sendiri dapat dikatakan sebagai masa perpindahan dari kanak kanak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang mempunyai rasa ingin tahu yang lebih sehingga mereka cenderung mencoba hal hal baru. Selain itu, pada masa ini merupakan masa pencarian jati diri yang membuat remaja masih sangat labih dan mudah terpengaruh oleh faktor faktor negatif dari luar dan membuat mereka melakukan tindakan yang menyimpang seperti tawuran, kekerasan, bullying dan tidak mentaati aturan sekolah dan lain lain. Selain disebabkan oleh pergaulan remaja, hal tersebut juga bisa disebabkan oleh penggunaan Teknologi yang kurang tepat. Teknologi yang sangat canggih menjadikan semuanya serba bisa dan instan, didukung oleh mudahnya dalam mengakses internet semakin gampang memberikan informasi apa saja yang ingin kita dapatkan. Namun jika teknologi disalahgunakan, hal tersebut akan merusak generasi bangsa terlebih jika digunakan untuk hal hal negatif yang pada akhirnya dapat merusak moral serta pola pikir keagamaan siswa. Oleh sebab itu sangat diperlukan adanya pendidikan, pendampingan dan kegiatan kerohanian yang nantinya dapat mengarahkan remaja kedalam arah yang positif dan produktif. Penyimpangan remaja kerap terjadi karena remaja di Indonesia masih banyak yang kualitas agamanya sangat memprihatinkan, mereka kurang akan pengetahuan mengenai agama. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pembekalan agama dan kegiatan kerohanian yang nantinya dapat memperkuat keimanan manusia kepada Allah dan mengarahkan remaja khususnya siswa-siswi SMP Negeri 2 Sawit ke arah yang lebih baik lagi sesuai dengan visi misi yang diembannya. Beberapa upaya yang dilakukan SMP Negeri 2 Sawit dalam mengatasi permasalahan diatas adalah diadakannya kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan salah satunya Efektivitas pengajian rutin yang diadakan tiap bulan. Efektivitas pengajian dengan segala kegiatannya yang akurat dapat berjalan dengan efisien dan bahkan menjadi pendorong bagi perubahan umat ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan salah satu firman Allah yang terdapat dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Mujadalah ayat 11). Atas dasar uraian diatas maka Rohis SMP Negeri 2 Sawit dibantu oleh guru PAI dan didukung oleh kepala sekolah untuk melakukan suatu kegiatan yaitu pengajian yang dilaksanakan secara rutin sebulan sekali dan diikuti oleh seluruh siswa dan kegiatan pengajian ini bersifat wajib. Peneliti tertarik untuk menjawab dan mengetahui lebih detail bagaimana efektifitas pengajian terhadap religiusitas siswa siswi di SMP Negeri 2 Sawit maka diperlukan adanya penelitian lebih lanjut. Dan dengan ini peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian di suatu sekolah menengah pertama yang terkait dan akan di sajikan dengan judul “EFEKTIVITAS PENGAJIAN RUTIN TERHADAP PENINGKATAN RELIGIUSITAS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020” 2. METODE 2.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Penelitian dilakukan langsung dengan cara menghadiri pengajian rutin yang dilakukan SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. 2.2 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi bertujuan untuk menggambarkan makna dari pengajian yang diadakan di SMP Negeri 2 Sawit terhadap peningkatan religiusitas siswa. Sebagai disiplin ilmu, fenomenologi mempelajari struktur pengalaman dan kesadaran. Secara harfiah, fenomenologi adalah studi yang mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala hal yang muncul dalam pengalaman kita, cara kita mengalami sesuatu, dan makna yang kita miliki dalam pengalaman kita. Fenomenologi tidak hanya sekedar fenomena, tetapi pengalaman orang yang mengalaminya secara langsung. 2.3 Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sawit dengan subyek penelitian siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 2 Sawit. Penelitian ini dilakukan dengan mengangkat data-data yang ada di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu Implementasi Pengajian Rutin Di SMP Negeri 2 Sawit Terhadap Religiusitas Siswa Kelas VII. 2.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang valid, penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Diantaranya adalah : a. Observasi Observasi dimaksudkan untuk mengetahui nilai nilai yang berlaku didalam SMP Negeri 2 Sawit atau dapat diartikan dengan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati terhadap suatu masalah yang akan diteliti, mencari fakta-fakta terhadap gejala gejala yang terjadi di SMP Negeri 2 Sawit. Dan dalam penelitian ini penulis akan mencoba memgikuti pengajian rutin yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sawit. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk pencarian data dan informasi yang dilakukan secara langsung dengan tatap muka dengan narasumber atau orang yang akan diwawancarai. Wawancara dapat dilakukan secara individul dan kelompok. Dalam metode wawancara ini seorang peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan dan berhubungan dengan efektivitas pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit terhadap pola pikir keagamaan siswa. Wawancara sendiri terbagi menjadi dua yaitu wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara intensif, terbuka dan tidak terlalu terikat dengan pertanyaan. Wawancara ini mirip dengan percakapan informal namun tetap mendapatkan data yang akan dicari. Sedangkan wawancara terstruktur adalah wawanara formal yang dipersiapkan dengan matang berdasarkan pertanyaan pertanyaan yang sudah disusun dan dipersiapkan dari awal. Wawancara juga bisa disebut sebagai bentuk pencarian data dengan lisan yang kemudian mengumpulkan data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung terlebih dahulu kepada seorang informan. Adapun kegunaan dari metode wawancara ini yaitu guna mendapatkan data mengenai diadakannya kajian yang dilakukan SMP Negeri 2 Sawit terhadap pola pikir keagamaan siswa-siswi di sekolah tersebut. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menghimpun hal hal yang berhubungan dengan catatan-catatan, analisis dokumen seperti foto, video, otobiografi, memoar, surat pribadi, catatan harian, majalah, berita koran, buku, gambar, transkip dan lain lain. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, analisis dokumen seperti otobiografi, memoar, catatan harian, surat surat pribadi, majalah, berita koran, brosur transkip, buku, gambar, foto dan lain lain (Arikunto, 2002:149). Metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data mengenai pengelolaan materi, metode pengajian yang di terapkan di SMP Negeri 2 Sawit dan struktur kepengurusan sekolah juga komponen pelaksana pendidikan di SMP Negeri 2 Sawit. 2.5 Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deduktif yaitu menganalisis data yang bersifat umum diperoleh melalui penelitian yang dilakukan. Menurut Miles dan Huberman, dalam penelitian terdapat tiga langkah yaitu : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses penyederhanaan, pemilihan, pengabstrakan, pemusat perhatian data yang diperoleh dari catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menelaah dan mempelajari seluruh data observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai pengajian rutin yang diadakan di SMP Negeri 2 Sawit. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : b. Penyajian Data Setelah melakukan kegiatan reduksi akan diperoleh gambaran yang lebih spesifik sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya mengenai memaknai apa, maksud, dan tujuan pengajian yang di adakan SMP Negeri 2 Sawit c. Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini dibuat kesimpulan, dengan menjelaskan secara mendalam tentang efektivitas pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit terhadap religiusitas siswa siswi kelas VII. 2.6 Keabsahan Data Keabsahan data merupakan standa kebenaan suatu data hasil penelitian. Pada penelitian ini digunakan teknik tiagulasi, yaitu pengumpulan dan pengecekan data dengan perspektif yang berbeda yang menggabungkan data dan sumber data yang berbeda. Berikut adalah Triagulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Triagulasi teknik, upaya pengecekan kebenaran sebuah data dengan wawancara mengenai pengajian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sawit. b. Triagulasi sumber, dengan cara membandingkan dan memastikan kebenaran sebuah informasi yang diperoleh melalui sumber penelitian yang berbeda misalnya melakukan wawancara dengan guru dan siswa. c. Triagulasi waktu, digunakan untuk validasi data dengan perubahan proses dan perilaku manusia, sehingga diperlukan beberapa kali pengamatan dalam penelitian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pelaksanaan kegiatan pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Berdasarkan teori pada BAB II, pengajian adalah penanaman nilai nilai agama Islam yang dilakukan melalui dakwah. Pengajian sendiri merupakan salah satu bentuk dakwah Islamiyah yang jika dilihat dari segi metodenya sangat efektif jika dipakai untuk menyebarkan agama islam. Pengajian adalah kegiatan yang dilakukan sekelompok atau sekumpulan orang untuk mendapatkan ilmu agama, mengikuti dan mengamalkan nilai-nilai Islam oleh sebab itu pengajian tidak hanya berlaku untuk mereka yang agamanya masih lemah, tetapi pengajian juga berlaku bagi mereka yang sudah pandai ilmu agama sekalipun. Sebab setinggi tingginya tingkat keislaman seseorang mereka juga masih memiliki hawa nafsu yang sewaktu-waktu. Pengajian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sawit merupakan salah satu program keagamaan berupa pengajian rutin yang diadakan sebulan sekali di masjid SMP Negeri 2 Sawit. Program pengajian ini diadakan bertujuan untuk meningkatkan religiusitas dan keimanan siswa diantaranyaagar siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit mengetahui tentang ajaran islam yang sebenarnya dan supaya siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit menjadi generasi berpengetahuan yang berbasis Islam. Berdasarkan teori dinyatakan bahwa meningkatkan keimanan, menyeru kebaikan dan mencetak generasi berwawasan Islam adalah tujuan dari pengajian. Meningkatkan religiusitas, membentuk karakter dan menjadikan siswa siswi sebagai generasi berpengetahuan Islam merupakan tujuan utama diadakannya program pengajian rutin ini di SMP Negeri 2 Sawit. Analisis pelaksanaan kegiatan pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali yaitu pengajian dilaksanakan setiap ahad legi, dimulai pukul 07.00 di masjid SMP Negeri 2 Sawit dengan susunan acara pertama pembukaan, biasanya dibuka oleh guru pendidikan agama Islam yaitu Ibu Rini. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh siswa atau siswi yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh Bu Rini untuk mewakili teman temannya dengan membacakan beberapa ayat dari Al-Quran di depan mimbar. Selanjutnya diteruskan sambutan singkat oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang saat itu juga hadir ikut mengawasi kegiatan pengajian ini berlangsung. Setelah itu masuk di bagian inti dari pengajian ini dilaksanakan yaitu penyampaian materi oleh ustadz atau ustadzah. Materi pengajain biasanya berisi mengenai adab, akhlaq, akidah dan lain lain yang berhubungan oleh kehidupan seorang remaja. Disamping ceramah disampaikan, siswa siswi mendengarkannya dengan seksama dan mencatat isi pengajian yang telah disampaikan ustadz atau ustadzah. Selain ringkasan pengajian digunakan sebagai tugas mandiri tak terstruktur, ringkasan juga dapat membuat siswa ingat terhadap materi pengajian jika dibanding dengan mendengarkan saja maka mendengarkan dan mencatat lebih baik. Sesudah materi disampaikan biasanya terdapat beberapa pengumuman seperti infaq yang didapat pada hari itu, mengingat bahwa setiap pengajian rutin siswa dilatih untuk berinfaq/menyedekahkan sebagian harta yang dimilikinya. Kemudian jika sudah selesai pengajian ditutup dengan doa bersama sama. 3.2 Efektivitas Pengajian Rutin Terhadap Peningkatan Religiusitas Siswa di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Efektivitas adalah suatu pengaruh, akibat, kesan. Efektivitas bukan hanya sekedar memberi pengaruh dan pesan akan tetapi berkaitan dengan keberhasilan tujuan, penetapan standar, profesionalitas, penetapan sasaran, keberadaan program, materi, media, metode dan juga fasilitas yang dapat memberikan pengaruh. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu program kegiatan terutama kegiatan pengajian, faktor tersebut bisa berasal dari guru, siswa, ustadz/ustadzah yang menyampaikan materi, metode, dan media yang digunakan. Berdasarkan teori pada BAB II, dalam pengajian terdapat beberapa metode yang digunakan antara lain ceramah, tanya jawab, latihan, diskusi, halaqoh dan camuran. Pengajian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali menggunakan metode Ceramah, yaitu yaitu pengajian dengan penuturan lisan (menggunakan media suara) oleh da‟i terhadap jamaah, jamaah hanya perlu mendengarkan dan mememperhatikan. Selain metode ceramah, dalam pengajian ini juga terdapat metode tanya jawab yang nantinya ustad/ustadzah akan memberikan waktu sendiri di akhir ceramah dan bagi siswa yang ingin bertanya dipersilahkan. Berdasarkan teori pada BAB II, tingkat religiusitas dapat dilihat melalui lima dimensi religiusitas yaitu ideologi atau keyakinan, peribadahan, keagamaan, pengalaman, pengetahuan. Berdasarkan BAB III dari 3 narasumber yang saya wawancarai mengatakan bahwa program pengajian yang diadakan SMP Negeri 2 Sawit dinilai mampu memberika nilai positif kepada mereka, dampak dari diadakannya pengajian tersebut mereka menjadi lebih banyak pengetahuan tentang agama dan nilai nilai agama islam seperti diantara mereka ada yang memperbaiki sholatnya yang tadinya bolong bolong menjadi 5 waktu, mengerjakan puasa satu bulan penuh , membaca Al-Quran dan memperbaiki tingkah laku mereka dari yang tadinya bertemu guru diam saja menjadi senyum menyapa dan memberi salam, dari yang tadinya waktu guru menerangkan siswa selalu ramai sendiri kini sudah membaik dan siswa mulai memerhatikan guru saat pelajaran berlangsung, dari yang awalnya sulit untuk sholat dhuha dan sholat duhur berjamaah sekarang siswa mulai tertib sholat berjamaah di masjid sekolah. Adapun efektifitas itu sendiri juga memiliki ciri ciri. Berdasarkan teori pada BAB II, sesuatu dapat dikatakan efektif jika siswa berhasil meraih tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan dan siswa dapat memperoleh pengalaman yang baik, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. Berdasarkan BAB III dari 3 narasumber yang saya wawancarai mengatakan bahwa program pengajian yang diadakan SMP Negeri 2 Sawit dinilai bermanfaat bagi siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit, dikarenakan pengajian tersebut mampu meningkatkan sedikit demi sedikit kereligiusan siswa. Setelah beberapa kali pengajian diadakan ternyata mampu mengubah sikap dan tingkah laku siswa. Selain itu pengajian ini juga dapat memberikan peengetahuan dan wawasan keagamaan siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit, dari yang tadinya siswa hanya memperoleh ilmu agama di dalam kelas saja melalui mata pelajaran pendidikan agama Islam kini dengan diadakannya pengajian ini siswa dapat menimba ilmu agama dari luar kelas yang dapat meningkatkan keimanan para peserta didik. 3.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Pengajian dalam Peningkatan Religiusitas Siswa SMP Negeri 2 Sawit. Ada beberapa hal yang membuat kegiatan tersebut terlaksana dengan baik diantaranya ada dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik. Berdasarkan teori pada BAB II, dalam pengajian terdapat beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas salah satunya adalah Perlengkapan dan fasilitas, yaitu peralatan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang dapat mendukung keefektivan kegiatan yang berlangsung. Pengajian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sawit mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama berasal dari kepala sekolah, guru pendidikan agama IsIam, seluruh guru SMP Negeri 2 Sawit dan juga semua siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Dukungan yang diberikan kepala sekolah yaitu dengan cara kepala sekolah menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan demi berlangsungnya proses pengajian tersebut. Selain itu sekolah juga mengundang ustad maupun ustadzah yang mumpuni dan ahli di bidangnya yang nantinya saat menyampaikan pengajian siswa dapat dengan mudah menangkap materi yang disampaikan. Kemudian bukan hanya itu, kegiatan pengajian ini juga mendukung siswa untuk pembelajaran tugas mandiri tak terstruktur (TMTT). Adapun dukungan juga diberikan oleh orang tua atau wali murid siswa. Mereka senang dan mendukung sepenuhnya berlangsungnya kegiatan pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit ini dikarenakan adanya pengajian ini meberikan efek bagi anak anaknya. Disamping faktor pendukung juga terdapat faktor penghambat dalam terlaksananya kegiatan ini yaitu, pengajian diadakan pada ahad yang merupakan hari libur tepatnya pagi hari jadi memerlukan kesungguhan, terkadang siswa kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan ini sehingga kita lihat masih banyak siswa yang telat datang dan engan mengikuti pengajian ini. Namun pihak sekolah telah menertibkan program ini yaitu jika pengajian sudah dimulai maka pintu gerbang akan ditutup dan dijaga oleh satpam didepan gerbang. Jadi siswa yang datang terlambat harus absen terlebih dahulu dan siswa yang tidak mengikuti pengajian ini harus membuat surat izin dan menyertakan alasannya sebagai bukti bahwa siswa tersebut tidak berbohong. Adapun siswa yang bolos tanpa keterangan dan melakukan pelanggaran saat engajian ini berlangsung maka akan dikenakan sanksi dari guru agama SMP Negeri 2 Sawit. Perlu diketahui bahwa pengajian ini bersifat wajib bagi semua siswa, sehingga ini juga bagian penilaian guru dalam menilai siswa. Selain itu kebanyakan orang tua siswa berkerja sebagai buruh serabutan, mengharuskan mereka untuk tetap bekerja diwaktu yang sama dengan agenda kajian di Sekolah. padahal diantara siswa hanya mengharapkan orang tua untuk mengantarkan mereka ke Sekolah. dengan alasan tersebut, kebanyakan siswa tidak bisa berangkat dikarenakan terkendala dengan tansportasi untuk digunakan ke sekolah. 4. PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan pemaparan dari data-data yang telah dijelaskan mengenai Efektivitas Pengajian Rutin Terhadap Peningkatan Religiusitas Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pengajian rutin di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Pengajian di SMP Negeri 2 Sawit dilaksanakan setiap ahad legi. Pengajian dimulai pukul 07.00 diawali dengan sambutan kepala sekolah kemudian dilanjutkan tilawah yang dibacakan oleh perwakilan siswa selanjutnya diisi oleh acara inti yang disampaikan ustadz maupun ustadzah yang sebelumnya sudah ditunjuk. Materi pengajin biasanya bertema seputar akidah dan akhlak yang sesuai dengan tingkah laku anak usia SMP. Sesudah materi disampaikan kemudian diakhiri dengan penutup dan dilanjutkan berdoa bersama. 2. Efektivitas Pengajian Rutin Terhadap Peningkatan Religiusitas Siswa di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Program pengajian yang diadakan SMP Negeri 2 Sawit sangat efektif bagi siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit, dikarenakan pengajian tersebut mampu meningkatkan sedikit demi sedikit kereligiusan siswa dan dapat memberikan peengetahuan dan wawasan keagamaan siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit. Setelah beberapa kali pengajian diadakan ternyata mampu mengubah sikap dan tingkah laku siswa, dari yang tadinya bertemu guru diam saja menjadi senyum menyapa dan memberi salam, dari yang tadinya waktu guru menerangkan siswa selalu ramai sendiri kini sudah membaik dan siswa mulai memerhatikan guru saat pelajaran berlangsung, dari yang awalnya sulit untuk sholat dhuha dan sholat duhur berjamaah sekarang siswa mulai tertib sholat berjamaah di masjid sekolah. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Pengajian dalam Peningkatan Religiusitas Siswa SMP Negeri 2 Sawit. Ada beberapa hal yang membuat kegiatan tersebut terlaksana dengan baik diantaranya ada dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dukungan tersebut berasal dari kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam, seluruh guru SMP Negeri 2 Sawit dan juga semua siswa siswi SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Dukungan yang diberikan kepala sekolah yaitu dengan cara kepala sekolah menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan demi terlangsungnya proses pengajian tersebut. Disamping faktor pendukung juga terdapat faktor penghambat dalam terlaksananya kegiatan ini yaitu, pengajian diadakan pada ahad yang merupakan hari libur tepatnya pagi hari jadi memerlukan kesungguhan, terkadang siswa kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan ini. A. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa saran diantaranya : 1. Guru Pendidikan Agama Islam membuat jadwal pengisi pengajian beserta materi yang akan disampaikan secara terstruktur agar kegiatan pengajian dapat berjalan lebih lancar dan terperinci. 2. Semua guru di SMP Negeri 2 Sawit menertibkan dan menjaga kedisiplinan siswa saat pengajian sedang berlangsung. 3. Kepala Sekolah perlu melakukan penyingkronan jadwal pengajian sehingga diusahakan semua siswa dapat mengikuti program pengajian ini tanpa adanya suatu kendala. 4. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti program pengajian agar mudah menerima materi dan wawasan pengetahuan Islam. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Thontowi, Hakekat Religiusitas, dari: sumsel. Kemenag. Go. Id, Diakses Tanggal 18 Februari 2019, Hal. 2-3 Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah. Ancok, Djamaludin dan Suroso. 1994. Psikologi islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ashari, Safari Imam. 1980. Suatu Petunjuk Praktis Metodelogi Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. Badiah. 2016. Pengaruh Dakwah Islam dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Jamaah Majelis Taklim Mua‟llimah Masjid Al-Muhajirin Desa Pandau Jaya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Departemen pendidikan dan kebudayan.1995. .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Epiyani. 2016. Efektivitas Dakwah Mau‟idhiah Hasanah melalui Pengajian Islam di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Banda Aceh: UIN AR-RANIRY. Ghazali, M. Bahril. 2003. Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: CV Prasasti. Ismail, Faisal. 2002. Metodologi Ilmu Dakwah. Yogyakarta: LESFI. Jalaludin. 2008. Psikologi Agama Memahami Perilaku Keagamaan dan Mengaplikasikan Prinsip-Prinsip Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Madjid, Nurcholish. 2000. Masyarakat Religius. Jakarta: Paramadina. Muhammad Ali, Muhammad Asrori. 2014. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Mukti Ali, KH Ali Ma’shum. 1999. Perjuangan dan pemikirannya. Yogyakarta: LkiS. Mulyana, Deddy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ratna pitriani. 2019. Pengaruh Dakwah Melalui Pengajian Rutin Di Masjid Kh. Ahmad Dahlan Terhadap Religiusitas Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: UMY. Sahlan, Asmaun. 2017. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN-Maliki Press. Saputra, Wahidin. 2012. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Press. Sholeh, Rosyad. 2010. Manajemen Dakwah Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukayat, Tata. 2009. Quantum Dakwah. Jakarta: PT Rineka Dakwah. Syamsu Yusuf, Nani M.Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rajawali Press. JURNAL Arfiko, Yori. 2018. “Pengaruh pesan Dakwah pada channel youtube yufid.tv terhadap motivasi belajar ilmu agama islam”, Jurnal JOM FISIP, Vol. 5. (Riau: Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau). Siti Nur Khamadah.2008. Pengarauh Mengikuti Pengajian An Nasikhatul Islamiyah Terhadap Peningkatan Silaturahmi Jamaahnya di Kabupaten Kebumen. (IAIN Wali Songo).
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Effective, Islamic Study, Religious |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | ELINA DAMAYANTI |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 02:03 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 02:03 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/84016 |
Actions (login required)
View Item |