PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE GRANULAS BASAH DAN GRANULASI KERING TERHADAP STABILITAS ZAT AKTIF TABLET PARASETAMOL

REIZA, ZENITA (2010) PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE GRANULAS BASAH DAN GRANULASI KERING TERHADAP STABILITAS ZAT AKTIF TABLET PARASETAMOL. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
K100050229.pdf

Download (660kB)
[img] PDF
K100050229.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Parasetamol mempunyai sifat alir dan kompresibilitas yang jelek, sehingga digunakan metode granulasi untuk memperbaiki sifat alir dan kompresibilitasnya. Parasetamol dapat mengalami degradasi melaui jalur hidrolisis. Parasetamol dengan adanya air akan terhidrolisis menjadi asam asetat dan p-aminophenol. Pada pembuatan tablet secara granulasi basah terdapat zat berair yang dapat memicu reaksi hidrolisis parasetamol, karena itu perlu diteliti bagaimana pengaruh penggunaan metode granulasi basah dan granulasi kering terhadap stabilitas zat aktif tablet parasetamol. Penelitian ini dilakukan dengan membuat dua formula tablet dengan metode yang berbeda yaitu metode granulasi basah dan metode granulasi kering. Granul diuji sifat alirnya dan setelah ditablet diuji sifat fisik tablet. Dua formula tablet dikondisikan pada rentang suhu 40°C, 50°C, dan 60°C dalam inkubator, selanjutnya dilakukan penetapan kadar tiap jamnya dari jam ke-0 sampai jam ke-6 dengan menggunakan metode spektrofotometri UV. Dari kadar yang didapat dicari orde reaksi, waktu paruh (t½), dan waktu daluarsa (t90) pada suhu kamar (25°C). Hasil waktu paruh dan waktu daluarsa kemudian diuji t dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa laju reaksi degradasi parasetamol mengikuti reaksi orde satu. Semakin lama penyimpanan semakin turun kadar tablet parasetamol. Hasil perhitungan t½ dan t90 untuk tablet parasetamol dengan metode granulasi basah dan kering adalah 5 tahun 6 bulan 18 hari dan 7 tahun 2 bulan 12 hari, sedangkan untuk t90 adalah 10 bulan 3 hari dan 1 tahun 1 bulan 6 hari. Pada uji t untuk t½ dan t90 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kedua formula. Dari hasil ini dapat diartikan bahwa tablet parasetamol dengan metode granulasi kering stabilitasnya lebih baik daripada tablet parasetamol dengan metode granulasi basah.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Stabilitas, waktu paruh dan waktu daluarsa, parasetamol, granulasi
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Kurnia Utami
Date Deposited: 02 Jul 2010 08:45
Last Modified: 14 Nov 2010 22:11
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7995

Actions (login required)

View Item View Item