KESTABILAN EMOSI PADA PELAKU HIFZHUL QURAN

Hayati , Umi Nasirul (2010) KESTABILAN EMOSI PADA PELAKU HIFZHUL QURAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100030053.pdf

Download (27kB)
[img] PDF
F100030053.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (656kB)

Abstract

Mengaplikasikan ayat-ayat al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari ternyata tidak mudah karena Al-Qur’an juga memuat norma-norma yang harus dijalani, sedangkan masih ada sebagian orang yang memudahkan hukum-hukum Allah agar mereka bebas berkehendak. Dalam mengaplikasikan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari harus dimodali keimanan yang kuat serta diimbangi dengan ibadah-ibadah misalnya hifzhul Qur’an (menghafal Al-Qur’an) agar jiwa menjadi bersih sehingga disaat menghadapi masalah hidup dengan ketenangan atau emosinya stabil. Kestabilan emosi adalah kesanggupan untuk menghadapi tekanan hidup baik ringan maupun berat serta dalam keadaan emosi yang tetap baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai kondisi kestabilan emosi pada pelaku hifzhul Qur’an. Penelitian ini diharapkan apabila individu mengalami emosi yang tidak menyenangkan (marah, sedih, takut dan lain-lain) maka metode hifzhul Qur’an merupakan metode yang tepat untuk meminimalisir emosi yang tidak menyenangkan tersebut. Informan Penelitian adalah hafiz dan hafizhah yang hafal 30 Juz Al-Qur’an. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis domain. Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa secara emosi pada pelaku hifzhul Qur’an dapat dikatakan stabil mereka dalam menyelesaikan masalah berusaha diselesaikan dengan baik misalnya dicari sebab musababnya, apabila permasalahan pribadi berusaha diselesaikan sendiri namun apabila permasalahan umum diselesaikan secara musyawarah, berusaha berpikir positif dalam menghapi masalah hidup karena hidup di dunia ada kemudahan dan ada kesulitan, dalam kehidupan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan, bersyukur dengan apa yang ada, mampu menemukan makna hidup dengan melakukan kebajikan-kebajikan, berusaha memberikan yang terbaik untuk orang lain dan dirinya sendiri, memandang norma sangat penting sehingga perilakunya dapat terkontrol dengan baik. Dengan hifzhul Qur’an dapat meminimalisir emosi marah karena ketika seseorang sedang marah maka akan menimbulkan kesulitan dalam menghafal Al-qur’an sehingga mereka berusaha meredam merah, benci, sedih dengan menjalankan ibadah misalnya sholat, zikir, wudhu, membaca Al-qur’an besarta maknanya. Dengan hifzhul Qur’an apabila akan melakukan kesalahan seakan-akan ada yang mengendalikan dan mampu menimbulkan rasa malu untuk berbuat kemungkaran. Para pelaku hifzhul Qur’an hafalannya akan bertahan lama apabila hafalannya sudah diresapi sampai hati dan apabila mampu mengaplikasikan kandungan Al-qur’an dalam hidupnya maka kestabilan emosinya lebih tinggi dari pada yang hanya menghafal tanpa mendalami maknanya. Faktor internal yang mempengaruhi kestabilan emosi pada pelaku hifzhul Qur’an antara lain : kemampuan mengenal diri sendiri, suasana hati, faktor individu, sedangkan faktor eksternalnya adalah pola asuh orang tua dan faktor pengalaman.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: kestabilan emosi, hifzhul qur'an
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Musyarofah Siti
Date Deposited: 25 Jun 2010 07:57
Last Modified: 15 Nov 2010 00:32
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7758

Actions (login required)

View Item View Item