WIDIARTI, SRI (2010) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006-2008. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .
|
PDF
B200040247.pdf Download (95kB) |
|
PDF
B200040247.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Kota Surakarta dalam mengelola keuangan daerahnya dengan menggunakan analisis rasio keuangan tahun 2006-2008 dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan bagi Pemerintahan Kota Surakarta. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu penelitian yang ingin mencari jawaban secara mendatar tentang sebab akibat, dengan cara menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Data yang berasal dari APBD Tahun anggaran 2006-2008 kemudian dianalisis dengan beberapa rasio keuangan. Hasilnya ditekankan untuk memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaaan yang sebenarya dari obyek yang diteliti yaitu pendapatan Pemerintah Kota Surakarta dan melihat perkembangan yang terjadi untuk tahun anggaran 2006 sampai dengan 2008. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Rasio Kemandirian selama tiga tahun di Kota Surakarta memiliki rata-rata tingkat kemandirian yang masih rendah dan dalam kategori kemampuan keuangan kurang dengan pola hubungan instruktif yaitu peranan pemerintah pusat sangat dominan dari pada daerah, hal ini dapat dilihat dari rasio kemandirian yang dihasilkan masih antara 0%-25%. Kinerja pemerintah dinas pendapatan daerah dalam melakukan pemungutan sumber-sumber pendapatan daerah sudah efektif, karena rata-rata Rasio Efektifitas sudah mencapai 100%, meskipun pada tahun 2006 hanya sebesar 99,69%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah semakin baik. Kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Surakarta dalam melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dapat dikategorikan efisien. Dikatakan efisien apabila pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan tersebut rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau di bawah 100 persen. Hasil analisis rasio belanja rutin dan belanja pembangunan di atas dapat diketahui bahwa angka rasio belanja rutin kecuali pada tahun 2008 lebih besar jika dibandingkan angka rasio pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum tahun 2008 pemerintah masih memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin terutama untuk belanja pegawai, sementara mulai tahun 2008 perusahaan sudah mulai memprioritaskan alokasi dananya pada belanja pembangunan.Hasil rasio pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa rasio pertumbuhan PAD, total pendapatan dan pertumbuhan belanja yang sudah cukup stabil. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai rasio pertumbuhan tiap tahun yang selalu mengalami kenaikan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja pemerintahan daerah sudah cukup berhasil karena sudah mampu mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang dicapai dalam tiap periode. Untuk semakin meningkatkan keberhasilan pemerintah perlu semakin mengoptimalkan dan mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapatkan perhatian sehingga dapat menambah pendapatan dan menghemat belanja daerah.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kemandirian keuangan daerah, efektifitas keuangan daerah, efisiensi keuangan daerah, aktifitas keuangan daerah, rasio pertumbuhan |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Users 1504 not found. |
Date Deposited: | 15 Jun 2010 08:54 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 03:10 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7490 |
Actions (login required)
View Item |