Mayasari, Wahyu Galih (2010) Aspek Moral dalam Novel Midah Simanis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Sosiologi Sastra. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .
|
PDF
A310030076.PDF Download (77kB) |
|
PDF
A310030076.PDF Restricted to Repository staff only Download (249kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskrepsikan struktur yang membangun novel Pintu karya Fira Basuki, (2) mendeskripsikan aspek kecerdasan spiritual tokoh Bowo dalam novel Pintu karya Fira Basuki ditinjau dari segi psikolgi sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah aspek spiritual tokoh Bowo dalam novel Pintu karya Fira Basuki. Data penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan wacana yang terdapat dalam noel Pintu karya Fira Basuki. Sumber data penelitian ini berupa sumber data primer yaitu novel Pintu karya Fira Basuki dan sumber data sekunder yaitu skripsi dari Maryanti (2004) dengan judul “Aspek Budaya Jawa dalam Novel Pintu karya Fira Basuki: Tinjauan Semiotik”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka dan catat. Teknik anslisis data penelitian ini yaitu mengunakan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Analisis novel ini dengan menggunakan pendekatan struktural dan psikologi sastra. Hasil penelitian berdasarkan analisis struktural yaitu tema novel Pintu adalah seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual dapat mengalami hal-hal yang tidak dialami oleh orang awam. Alur novel Pintu yaitu alur flasback atau sorot regresif. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Pintu ada beberapa tokoh yakni Bowo sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan terdiri dari Erna, Yangti, June, Aida, Putri dan Paris. Latar novel Pintu adalah di Indonesia (Jakarta, Surabaya dan Bandung) dan di luar negeri (Amerika Serikat, Singapura, Tibet). Hasil penelitian menggunakan pendekatan psikologi sasta khususnya aspek kecerdasan spiritual tokoh Bowo adalah (1) Indikasi kecerdasan spiritual tokoh Bowo, yakni terlahir sebagai bayi kuning, memiliki neptu Jawa tertinggi, lahir sebagai bayi fajar, pandai berbicara dan berhitung di usia 10 bulan, melihat makhluk halus untuk pertama kalinya di usia tiga tahun dan perjalanan hidup yang penuh cobaan, (2) Kecerdasan spiritual tokoh Bowo, yakni bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang dan menyuruh pergi ke arah timur, dan mampu membaca aura orang lain.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | indikasi kecerdasan spiritual dan kecerdasan spiritual |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 19 May 2010 08:14 |
Last Modified: | 27 Oct 2011 08:21 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7066 |
Actions (login required)
View Item |