SATIAJAYANTI , SATIAJAYANTI (2005) Budaya Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
Q100030021.pdf Download (136kB) |
|
PDF
Q100030021.pdf Restricted to Repository staff only Download (962kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya sekolah yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan, yang meliputi budaya kedisiplinan, budaya kerja keras dan beberapa faktor pendukung serta penghambat penerapan budaya sekolah. Dengan penerapan budaya sekolah, diharapkan madrasah mampu menghasilkan peserta didik yang berprestasi, sehingga dapat meningkatkan mutu serta mengubah pendapat masyarakat tentang citra madrasah yang selama ini menjadi pilihan kedua setelah SMU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala madrasah, guru, peserta didik, alumnus dan orang tua peserta didik. Data dikumpulkan melalui pengamatan/observasi, pengamatan berperanserta dan wawancara mendalam, dokumentasi dan kemudian data tersebut dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya disiplin yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan di mulai dari kepala madrasah sebagai figur yang menjadi panutan semua komponen yang ada di madrasah. Kepala madrasah dalam menekankan kedisiplinan dengan cara memberikan contoh seperti hadir ke madrasah lebih awal dari mulainya jam belajar, guru berusaha datang ke madrasah tepat pada waktunya dan kedisiplinan peserta didik dilaksanakan melalui penerapan tata tertib madrasah dan disiplin belajar sehari-hari. Budaya kerja keras yang dilaksanakan kepala madrasah dan guru sebagian untuk mencapai target kurikulum, yaitu melaksanakan program sekolah baik yang merupakan tugas pokok maupun tugas tambahan di luar jam pelajaran. Upaya untuk meningkatkan belajar peserta didik, guru selalu memberikan tugas Pekerjaan Rumah. Penerapan budaya disiplin dan kerja keras di MAN 2 Pekalongan tidak begitu saja mudah terlaksana tetapi faktor lingkungan dan sikap individu dari seluruh kompenen yang ada merupakan faktor utama yang menjadi pendukung maupun penghambat pelaksanaan dan pengembangan budaya sekolah. Pelaksanaan budaya sekolah selama ini masih terbatas hanya atas latar belakang tanggungjawab dalam dimensi kewajiban formal dan moral, seperti sebagian guru membuat perangkat atau silabus, datang tepat pada waktunya, membuat soal ulangan harian, membuat analisis nilai karena sebatas kewajiban. Peserta didik berusaha berangkat pagi, mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), mentaati segala peraturan yang ada di madrasah karena takut kena sanksi ataupun mendapat teguran dari guru. Belum nampak dimensi agamis, yakni keterkaitan secara nyata dengan upaya mengembangkan pribadi manusia sebagai sesama manusia dan insan Allah SWT.
Item Type: | Karya ilmiah (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Sekolah, Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 28 Apr 2010 03:17 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 10:21 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6742 |
Actions (login required)
View Item |