HARTANTO, JOKO TRI (2009) HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
J500050045.pdf Download (24kB) |
|
PDF
J500050045.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi kurang bulan.1 Di RSU Dr. Soetomo Surabaya ikterus patologis 9,8% (tahun 2002) dan 15,66% (tahun 2003).1 RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kali/bulan (tahun 2002).1 Di RS Bersalin Kualalumpur dengan tripple phototherapy tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi tukar (tahun 2004), demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum Amsterdam dengan double phototherapy (tahun 2003).1 Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, kemajuan kedokteran anestesi, peningkatan strata perekonomian, maka operasi sesarea menjadi kecenderungan “fenomena” tersendiri saat ini. 5 Pada penatalaksanaan persalinan angka operasi semakin naik, dan ini bila dikaitkan dengan angka pelayanan pemantauan ibu hamil (antenatal care/ANC), merupakan gagalnya ANC, tetapi pada masyarakat perkotaan kini operasi sesarea banyak dilakukan, bukan lagi dipertimbangkan hanya dalam bidang medis, tetapi banyak faktor yang ikut berperan, antara lain: sosial, ekonomi, ingin bebas dari rasa sakit, rasa nyaman, dan mungkin ini menjadi fenomena sosial dalam proses melahirkan di saat ini.5 Bertolak dari hal diatas maka diadakan penelitian tentang hubungan antara persalinan seksio sesarea dengan terjadinya ikterus neonatorum . Metodologi Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan cara observasi analitik. Metode pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan teknik total sampling. Variabel bebas yaitu seksio sesarea dan variabel terikat yaitu ikterus neonatorum. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian dari 36 persalinan seksio sesarea elektif, didapatkan kejadian ikterus neonatorum lebih sedikit yaitu 9 pasien atau 25%, dibandingkan dengan kejadian tidak ikterus sebanyak 27 pasien atau 75%. Sedangkan dari hasil penelitian dari 36 persalinan spontan, didapatkan kejadian ikterus neonatorum adalah sebanyak 6 pasien atau 16.67%, dibandingkan dengan kejadian tidak ikterus sebanyak 30 pasien atau 83.33%. Kesimpulan : Dari hasil uji statistik dengan tes chi square menggunakan SPSS 16 for windows didapatkan nilai X2 = 0.758 dan probabilitasnya (?) = 0.384. X2 pada tabel = 3.841 dan a = 0,05. Dengan demikian ? > a dan X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara insiden ikterus neonatorum dengan seksio sesarea.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seksio sesarea – ikterus neonatorum |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 01 Mar 2010 08:30 |
Last Modified: | 21 Jun 2011 05:48 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6588 |
Actions (login required)
View Item |