WIJAYA, GHEZA A. (2009) ANALISIS PERTUMBUHAN INDUSTRI DAN PERANNYA TERHADAP EKONOMI DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2002 dan 2006. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
E100030025.pdf Download (242kB) |
|
PDF
E100030025.pdf Restricted to Repository staff only Download (915kB) |
Abstract
Banyaknya industri kecil, besar dan sedang di Kabupaten Sukoharjo yang terus mangalami pertumbuhan dalam hal penyerapan tenaga kerja, investasi maupun nilai produksi menunjukkan adanya kenaikan di sektor industri. Secara keseluruhan menunjukkan adanya kondisi perekonomian yang mulai kondusif. Judul penelitian ini adalah ” Analisis Pertumbuhan Industri dan Perannya Terhadap Ekonomi di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2002 dan 2006”. Penelitian ini bertujuan , pertama : untuk mengetahui pertumbuhan industri yang ada di Kabupaten Sukoharjo, kedua : mengetahui hubungan faktor-faktor industri (internal dan eksternal) dengan pertumbuhan industri di daerah penelitian, ketiga : mengetahui sejauh mana pertumbuhan industri dapat mempengaruhi ekonomi wilayah dalam hal pertumbuhan PDRB, distribusi pendapatan perkapita maupun keterkaitan penyerapan tenaga kerja sektor industri sebagai sektor unggulan dengan sektor pedagangan, angkutan dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data sekunder. Analisa dikembangkan dengan teknik Korelasi Product Moment, Analisa LQ (Location Quotient), serta ME (Multiplier Effect). Analisa-analisa tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor industri baik faktor internal maupun faktor eksternal dengan perumbuhan industri, sedangkan analisa LQ digunakan untuk mengetahui daerah yang berbasis industri dan analisa ME digunakan untuk melihat keterkaitan yang terjadi antara tenaga kerja sektor industri dengan sektor perdagangan, angkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dengan mengetahui jumlah unit usaha, tenaga kerja, nilai investasi, dan nilai produksi ternyata industri kecil lebih tinggi pertumbuhannya dibandingkan industri menengah dan besar. Pada tahun 2002 jumlah unit usaha industri kecil sebesar 14.305 unit sedangkan industri menengah sebesar 89 unit dan industri besar cuma sebesar 20 unit. Pada tahun 2006 jumlah unit usaha industri kecil sebesar 15.523 unit sedangkan industri menengah sebesar 125 unit dan industri besar sebesar 42 unit. Dengan melihat data tersebut kita dapat mengetahui bahwa industri kecil lebih tinggi pertumbuhannya dibandingkan industri menengah dan besar. Kedua, faktor-faktor industri tersebut ternyata tidak semua mempengaruhi pertumbuhan industri yang terjadi di daerah penelitian, yaitu persentase rumah tangga berlistrik diperoleh koefisien korelasi yang kecil (-0,632 dan -0,651), penggunaan lahan diperoleh koefisien korelasi (-0,302), dan rasio pasar dan toko diperoleh koefisien korelasi (0,183 dan 0,602) dan yang ketiga, pertumbuhan industri yang terjadi di daerah penelitian dapat menyebabkan peningkatan yang positif bagi ekonomi wilayah terutama pada peningkatan pertumbuhan PDRB sebesar 26,35 persen pada tahun 2002 seiring berjalannya waktu terjadi peningkatan menjadi 30,46 persen pada tahun 2006 atas harga berlaku. Peran sektor industri mengalami peningkatan sebesar 4,11 persen. Pendapatan perkapita tertinggi di kabupaten Sukoharjo pada tahun 2006 menurut harga berlaku maupun harga konstan diduduki kecamatan Grogol sebesar 15.567.152,32 atas dasar harga berlaku dan sebesar 10.107.334,75 atas dasar harga konstan, maupun penyerapan tenaga kerja sektor industri yang mempunyai keterkaitan dengan sektor lainnya yaitu sektor perdagangan, angkutan dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Kecamatan Sukoharjo dengan nilai LQ = 1,479 merupakan daerah basis industri, keterkaitan antar sektor industri dengan sektor lain dapat dilihat sebagai berikut sektor industri dengan sektor perdagangan nilai ME = 1,32, sektor industri dengan sektor angkutan dan komunikasi ME = 1,02, sektor industri dengan sektor jasa-jasa nilai ME = 1,26. Kecamatan Grogol LQ = 1,692 merupakan daerah basis industri, keterkaitan antar sektor industri dengan sektor lain dapat dilihat sebagai berikut sektor industri dengan sektor perdagangan nilai ME = 1,30, sektor industri dengan sektor angkutan dan komunikasi ME = 1,03, sektor industri dengan sektor jasa-jasa nilai ME = 1,17. Kecamatan Kartasura LQ = 1,378 merupakan daerah basis industri, keterkaitan antar sektor industri dengan sektor lain dapat dilihat sebagai berikut sektor industri dengan sektor perdagangan nilai ME = 1,47, sektor industri dengan sektor angkutan dan komunikasi ME = 1,06, sektor industri dengan sektor jasa-jasa nilai ME = 1,47. Nilai ME semuanya lebih dari satu yang berarti adanya pertambahan tenaga kerja dari sektor industri ke sektor lainnya.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | RAK E100-057 |
Uncontrolled Keywords: | industri kecil, penyerapan tenaga kerja |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 24 Feb 2010 08:45 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 12:33 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6536 |
Actions (login required)
View Item |