MUNIFAH, MUNIFAH (2009) PERAN KOMUNIKASI SEKSUAL ORANGTUA-ANAK TERHADAP GANGGUAN IDENTITAS GENDER. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100040091.pdf Download (68kB) |
|
PDF
F100040091.pdf Restricted to Repository staff only Download (551kB) |
Abstract
Berbicara tentang waria atau dalam dunia psikologi lebih dikenal sebagai gangguan identitas gender, tentu saja tidak lepas dari esensi identitas gender itu sendiri. Identitas gender (gender identity) adalah kesadaran terhadap diri sendiri sebagai laki-laki atau perempuan yang telah tertanam sejak dini. Sedangkan gangguan identitas gender adalah ketidakpuasan psikologis terhadap gender biologisnya sendiri, gangguan dalam memahami identitasnya sendiri sebagai laki- laki atau perempuan. Banyak hal yang menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan identitas gender salah satunya adalah kurangnya peran komunikasi seksual orangtua terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memahami dengan jelas bagaimana peran komunikasi seksual orangtua-anak mempengaruhi individu (anak) mengalami gangguan identitas gender. Informan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga yaitu informan I individu waria dan ibu serta informan II terdiri dari individu waria dan orangtua (ayah dan ibu) yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Metode dan alat pengumpul data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam (depth interview) dengan menggunakan teknik snowballing sampling dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran komunikasi seksual orangtua dan anak kurang efektif khususnya menyangkut pentingnya kehadiran seorang ayah (father role) dalam pengasuhan termasuk komunikasi seksual orangtua anak. Minimnya peran ayah dalam komunikasi (seksual) disebabkan ayah meninggal dunia dan tiada figur pengganti sosok ayah dalam keluarga, ayah sibuk bekerja sehingga ibu berperan lebih dominan dalam hal pengasuhan anak termasuk komunikasi seksual orangtua-anak. Selain itu, tingkat pendidikan orangtua yang minim sehingga pengetahuan tentang bagaimana mengkomunikasikan masalah seksual pada anak juga terbatas. Orangtua memiliki banyak anak sehingga orangtua kurang fokus untuk mengikuti perkembangan anaknya satu-persatu yang menyebabkan salah satu anaknya mengalami gangguan identitas gender.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peran komunikasi seksual orangtua-anak, gangguan identitas gender |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Ken Retno Yuniwati |
Date Deposited: | 05 Feb 2010 07:44 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 17:04 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5978 |
Actions (login required)
View Item |