Cahyanto, Toni Dwi (2008) PENGARUH LAMA PENYIMPANAN COLD MIX TERHADAP KARAKTERISTIK DGEM (DENSE GRADED EMULSION MIX) DENGAN UKURAN AGREGAT MAKSIMUM 25 mm. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
D100030007.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Cold Mix merupakan campuran aspal dingin dan agregat yang merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur. Jenis perkerasan ini merupakan campuran merata antara agregat dan aspal sebagai bahan pengikat pada suhu tertentu. Penggunaan campuran dingin biasa menggunakan aspal emulsi. Penelitian ini menggunakan karakteristik DGEM yang merupakan campuran dari aspal emulsi dengan agregat bergradasi menerus dengan ukuran agregat maksimum 25 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan Cold Mix terhadap karakteristik DGEM yang mencakup uji penyelimutan, kadar air pemadatan, kadar aspal optimum, dan karakteristik Marshall. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menguji sifat–sifat campuran aspal dingin dengan menggunakan aspal emulsi adalah mengacu pada Asphalt Institute Manual Series no.19 Second Edition. Sifat-sifat campuran aspal dingin yang diteliti adalah kadar air optimum pencampuran, kadar air optimum pemadatan, kadar aspal optimum. Pada kadar aspal optimum diuji menggunakan metode eksperimen dengan variasi lama penyimpanan Cold Mix 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari. Dengan berbagai variasi lama penyimpanan Cold Mix dipelajari perubahan karakteristik Marshall yang meliputi Dry Bulk Density, kehilangan stabilitas, stabilitas, flow, penyerapan air, dan total rongga dalam campuran. Nilai karakteristik Marshall ditinjau berdasarkan Asphalt Institute. Penggunaan proses lama penyimpanan mempengaruhi karakteristik Marshall. Dengan proses lama penyimpanan Cold Mix dengan agregat maksimum 25 mm menyebabkan nilai stabilitas semakin naik tetapi setelah umur 21 hari mengalami penurunan stabilitas. Nilai Density konstan. Nilai Total Void semakin turun dan kehilangan stabilitas cenderung naik. Nilai Flow cenderung naik tetapi setelah mencapai nilai flow maksimum mengalami penurunan. Nilai penyerapan air mengalami penurunan pada umur 14 hari sebesar 0,79 % kemudian mengalami kenaikan sampai umur 21 hari sebesar 2,64 %. Kadar air optimum pencampuran sebesar 11,1%. Kadar air optimum pemadatan sebesar 8,6%. Kadar aspal optimum pada campuran aspal emulsi sebesar 8,6%. Nilai stabilitas maksimum sebesar 840 kg. Nilai Total Void pada umur 28 hari sebesar 19,39 %. Nilai kehilangan stabilitas pada umur 28 hari 14,65 %. Nilai Flow pada umur 21 hari sebesar 16 mm pada keadaan kering dan pada umur 14 hari sebesar 14 mm pada keadaan rendaman. Dengan lama penyimpanan Cold Mix didapat lama penyimpanan maksimum pada 7 hari yang layak untuk dipakai dalam konstruksi perkerasan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cold Mix, karakteristik DGEM, lama penyimpanan. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 20 Oct 2008 02:50 |
Last Modified: | 21 Feb 2011 04:39 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/592 |
Actions (login required)
View Item |