Rejeki, Sri (2009) PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM LANSIA DAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM LANSIA DI PANTI WREDA DHARMA BHAKTI SURAKARTA DAN POSYANDU LANSIA SAKINAH TRUCUK I KLATEN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
J210050019.pdf Download (41kB) |
|
PDF
J210050019.pdf Restricted to Repository staff only Download (799kB) |
Abstract
Latar Belakang: Pada tahun 2000 diperkirakan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,99% dari seluruh penduduk Indonesia dengan umur harapan hidup 65-70 tahun. Orang lanjut usia memiliki kebutuhan hidup yang sama dengan yang lain agar dapat hidup sejahtera. Kualitas hidup lanjut usia dapat dinilai dari kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan lansia mempunyai harapan hidup tinggi diantaranya adalah kerumitan permasalahan social dan budaya yang rendah, perhatian yang lebih dari keluarga terhadap lansia, manajemen stress, spiritual, aktifitas, psikologis, rekreasi, dan olah raga. Bagi lansia yang ingin melakukan olahraga bisa memulainya dengan berjalan kaki, disesuaikan dengan kemampuannya. Olah raga bisa mengurangi kecemasan yang sedang dirasakan. Dengan berolah raga dapat melawan pikiran-pikiran negatif dengan pikiran-pikiran positif, ingatan tentang masalah bisa teralihkan oleh aktivitas olah raga yang dilakukan. Salah satu olah raga yang dianjurkan bagi lansia yaitu senam lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada lansia yang melakukan senam lansia dan yang tidak melakukan senam lansia. Metodelogi Penelitian: Desain Penelitian ini adalah Deskriptif Komparatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 46 lansia yang melakukan senam lansia di panti wredha Dharma Bhakti Surakarta dan 46 lansia yang tidak melakukan senam lansia di posyandu lansia sakinah Trucuk I Klaten. Hasil: Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada lansia yang melakukan senam lansia dan yang tidak melakukan senam lansia di panti wreda Dharma Bhakti Surakarta dan posyandu lansia Sakinah Trucuk I Klaten. Diketahui bahwa nilai mean rank kelompok responden yang melakukan senam lansia adalah 41,50. Sedangkan untuk kelompok yang tidak melakukan senam lansia adalah 51,49. Hasil uji Mann-Whitnye diperoleh nilai Zhitung sebesar -1,812 (p = 0,070 < 0,05). Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran pada petugas agar memberikan motivasi dan memfasilitasi lansia untuk lebih rajin melakukan senam lansia untuk menurunkan tingkat kecemasan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tingkat kecemasan, senam lansia. |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 24 Nov 2009 04:43 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 00:30 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4943 |
Actions (login required)
View Item |