PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BURNER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM ( Studi Kasus di PT. BAHAMA LASAKKA, Batur, Ceper, Klaten

SETYOKO, SETYOKO (2009) PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BURNER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM ( Studi Kasus di PT. BAHAMA LASAKKA, Batur, Ceper, Klaten. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
D600040073.pdf

Download (90kB)
[img] PDF
D600040073.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

PT. Bahama Lasakka adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengecoran logam, salah satu produk yang dihasilkan adalah Burner Ø40 mm, Burner Ø80 mm, dan Burner Ø100 mm. Burner adalah salah satu komponen dari kompor gas yang berfungsi sebagai saluran api pembakaran. Salah satu unsur penyusun harga jual produk adalah Harga Pokok Produksi. Perhitungan harga pokok produksi sangatlah penting, perhitungan Harga Pokok Produksi bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikonsumsi suatu produk selama proses produksi. Penelitian ini melakukan perhitungan Harga Pokok Produksi Burner Ø40 mm, Burner Ø80 mm, dan Burner Ø100 mm menggunakan metode konvensional dan metode Activity-Based Costing System. Metode Activity-Based Costing System adalah pendekatan perhitungan biaya produk yang membebankan produk biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan aktivitas. Perhitungan hanya dilakukan pada produk Burner Ø40 mm, Burner Ø80 mm, dan Burner Ø100 mm. Burner yang diproduksi pada bulan Januari 2009. penggolongan aktivitas didasarkan pada Unit-level Activity, Batch-level Activity, dan Facility-sustaining Activity. Dari hasil perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Konvensional diketahui bahwa harga Burner Ø40 mm adalah sebesar Rp 1.789,49, Burner Ø80 mm sebesar Rp 3.020,07, Burner Ø100 mm sebesar Rp 3.625,16 sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Activity-Based Costing System diketahui harga Burner Ø40 mm sebesar Rp 1.784,11, Burner Ø80 mm sebesar Rp 3.017,85, Burner Ø100 mm sebesar Rp 3.634,55 sedangkan selisih perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode konvensional dan metode Activity-Based Costing System adalah sebesar Rp 5,38 untuk Burner Ø40 mm, sebesar Rp 2,22 untuk Burner Ø80 mm dan sebesar Rp 9,39 Burner Ø100 mm. Metode Activity-Based Costing menyajikan pola pengukuran konsumsi biaya Overhead secara lebih akurat. Pada perhitungan dengan menggunaan metode konvensional, Cost Driver hanya didasarkan pada jam kerja mesin, sehingga menimbulkan suatu produk mensubsidi produk lain, hal ini dapat menimbulkan distorsi pada biaya produksi,

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Harga Pokok Produksi, Burner, Activity-Based Costing System
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Mrs Esti Handayani
Date Deposited: 30 Oct 2009 07:49
Last Modified: 26 Oct 2011 06:43
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4392

Actions (login required)

View Item View Item