Setiawan, Purnomo Gani (2008) PENGARUH INFRA MERAH TERHADAP AMBANG RANGSANG NYERI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
J110060058.pdf Restricted to Repository staff only Download (554kB) |
Abstract
Semua orang pada suatu saat dalam kehidupannya pa sti pernah mengalami nyeri dari yang ringan sampai yang berat. Nyeri juga merupakan gejala yang paling sering ditemukan penderita pada praktek fisioterapi sehari -hari. Rasa nyeri ini dapat dikeluhkan di samping gejala -gejala lain, akan tetapi dapat juga dinyatakan sebagai satu-satunya gejala. Dengan pemberian Infra Merah diharapkan akan dapat mempercepat pengurangan nyeri. Infra Merah diberikan untuk menghilangkan nyeri agar pelaksanaan Exercise Therapy dengan menggunakan latihan gerak tubuh baik secara aktif maupun pasif, untuk meningkatkan aktifitas sehari hari lebih mudah dicapai. Penelitian ini akan dilakukan penyinaran pada salah satu lengan, selanjutnya dibandingkan ambang rangsang nyeri sebelum, selama, serta sesudah penyinaran sampai 15’ penghentian penyinaran infra merah, pada sisi yang di sinar maupun kontra lateral. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh Infra Merah, dalam penelitian ini digunakan metode quasi experimental pre and post test design, yang menggunakan data primer dengan melakukan pencat atan sebelum dan sesudah terapi. Sample diambil secara purposive sampling dari populasi mahasiswa D III Fisioterapi Widya Husada Semarang pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Sebelum , selama, dan 15’ sesudah terapi, ambang rangsang diukur dengan menggunakan alat endomed 982 ENRAF olah uji data statistik untuk mengetahui beda ambang rangsang nyeri menggunakan uji statistik paired T - Test dengan program SPSS 10.0. Dari hasil uji statistik terlihat hasil untuk lengan kanan segera setelah penyinaran adalah P 0,004, untuk 5’ setelah penyinaran P 0,001, serta untuk 15’ setelah penyinaran P 0.000. Hasil di lengan kiri, 10 menit penyinaran di lengan kanan didapatkan P 0,046, segera setelah penyinaran adalah P 0,010, untuk 5’ setelah penyinaran adalah P 0,001, untuk 15’ setelah penyinaran adalah P 0,001. Semua baik lengan kanan dan kiri P<0,05 ada perbedaan yang signifikan nilai ambang rangsang nyeri pada kedua lengan (ambang rangsang meningkat ).
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ambang rangsang nyeri, infra merah . |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D4 |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 10 Sep 2008 03:03 |
Last Modified: | 28 Feb 2011 06:06 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/426 |
Actions (login required)
View Item |