Maryati, Eny (2009) LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI TEPUNG TAPIOKA DAN AIR KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
D500030030.pdf Download (1MB) |
|
PDF
D500030030.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sirup glukosa sejenis gula monosakarida digunakan dalam industri makanan dan farmasi.Pabrik sirup glukosa dari air dan tepung tapioka didirikan karena kebutuhan akan bahan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pabrik sirup glukosa ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor. Pabrik sirup glukosa ini dirancang dengan kapasitas 50.000 ton per tahun yang beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan sirup glukosa ini menggunakan proses hidrolisis pati dengan perbandingan pati dan air = 1:3 Reaksi bersifat eksotermis dan dijalankan dalam reaktor RATB, fase padat-cair, irreversible serta kondisi operasi pada suhu 50 oC dan tekanan 1 atm. Pabrik sirup glukosa berkapasitas 50.000 ton/tahun ini membutuhkan bahan baku tepung tapioka sebanyak 3.773,5881 kg/jam, air sebanyak 11.320,7642 kg/jam, asam asetat sebanyak 0,1800 kg/jam dan enzim sebanyak 0,5000 kg/j. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 25.221,93 kg/jam yang diperoleh dari air sungai, penyediaan saturated steam sebesar 648,1404 kg/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 320,3034 kW. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di kawasan industri kabupaten lampung tengah, propinsi lampung dengan luas tanah 31.000 m2 dan jumlah karyawan 145 orang. Dari analisis ekonomi, pabrik sirup glukosa ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 96.998.134.391 dan modal kerja sebesar Rp 75.142.113.905. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 32.046.987.108/th. Keuntungan sesudah pajak sebesar Rp. 16.023.493.554/th. Analisis kelayakan ini memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 33,87 % dan setelah pajak sebesar 16,43 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,33 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 3,78 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 46,66% kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 27,20 % kapasitas. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 25,8%. Berdasarkan data–data di atas maka pabrik sirup glukosa dari air tepung tapioka ini cukup menarik untuk didirikan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sirup glukosa, perancangan pabrik |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 18 Aug 2009 06:56 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 07:58 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4146 |
Actions (login required)
View Item |