KRISTININGSIH , WAHYU (2009) KONSUMEN DAN KLAUSUL EKSONERASI (Studi Terhadap Profil Perjanjian Jasa Laundry Di Surakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
C100040080.pdf Download (72kB) |
|
PDF
C100040080.pdf Restricted to Repository staff only Download (533kB) |
Abstract
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin dibutuhkan, khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Dalam bisnis laundry, pengusaha laundry mencantumkan klausul eksonerasi atau klausul baku hal tersebut merupakan upaya dari pengusaha laundry untuk menimalkan tanggung jawab terhadap konsumen. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah fenomena (konotasi negative), karena penggunaan klausul eksosnerasi atau klausul baku menyebabkan konsumen dalam keadaan “terpaksa” menerima klausul tersebut, tanpa mempunyai hak (kesempatan) untuk membicarakan (menegoisasikan) terlabih dahulu isinya, sehingga pelaku usaha dapat secara sepihak menentukan perjanjian yang akan diberlakukan bagi mereka. Penggunaan perjanjian baku dalam lalu lintas pergaulan manusia dan didunia bisnis pada khusunya sudah merupakan hal yang lazim. Namun penggunaan perjanjian baku ini terutama yang disertai klausul eksonerasi bukan tanpa menghadapi masalah-masalah hukum yang mendapat sorotan para ahli hukum Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : Bagaimana profil kalusul eksonerasi dalam perjanjian Laundry di Kartasura? Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan profil kalusul eksonerasi dalam perjanjian Laundry di Kartasura. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu terdapat dua klausal yang diterbitkan oleh pengusaha, yaitu klausal baku dan tidak baku. Klausul baku, klausul ini sudah ditentukan secara sepihak oleh perusahaan / dicetak secara otomatis (berbentuk nota) oleh pengusaha laundry tanpa adanya campur tangan oleh konsumen. Klausul tidak baku, klausul ini terdapat di dalam perjanjian jasa laundry yang berisikan identitas konsumen, masa berlakunya perjanjian jasa laundry, besarnya uang yang harus dibayar konsumen untuk ongkos laundry. Dengan adanya klausul eksonerasi dalam perjanjian baku hak-hak konsumen menjadi berkurang yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan berdasarkan keahlian pengusaha laundry, karena kebanyakan pengusaha laundry kurang ahli dalam hal kain, sehingga pengusaha laundry mewajibkan kepada konsumen untuk memberitahukan kain/pakaian yang mudah luntur, sobek dan kusut, seharusnya pengusaha laundry tahu hal tersebut.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: jasa laundry, kepuasan konsumen |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 14 Aug 2009 07:37 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 08:09 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4128 |
Actions (login required)
View Item |