Shofia , Fatiku (2009) OPTIMISME MASA DEPAN NARAPIDANA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100030092.pdf Download (172kB) |
|
PDF
F100030092.pdf Restricted to Repository staff only Download (889kB) |
Abstract
Pada umumnya masyarakat masih banyak yang mempunyai pandangan negatif terhadap sosok mantan narapidana (napi). Narapidana oleh masyarakat dianggap sebagai trouble maker atau pembuat kerusuhan yang selalu meresahkan masyarakat sehingga masyarakat melakukan penolakan dan mewaspadainya. Sikap penolakan masyarakat membuat narapidana mengalami kesulitan dalam melakukan resosialisasi di masyarakat. Kesulitan yang dialami narapidana antara lain narapidana kesulitan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakat di sekitarnya dan kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Dari hal tersebut maka perlu diketahui bagaimana sikap optimisme masa depan narapidana yang masih menjalani masa hukuman dalam menghadapi masa kebebasan atau setelah selesai menjalani hukuman. Sikap optimisme masa depan adalah harapan kuat terhadap segala sesuatu yang terdapat dalam kehidupan akan mampu teratasi dengan baik, walaupun narapidana berada dalam masalah. Cara berfikir narapidana dalam mensikapi permasalahan dapat menunjukkan bagaimana narapidana tersebut bersikap optimis atau pesimis terhadap masa depan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana sikap optimis narapidana dalam menghadapi masa depan dan faktor apa saja yang menyebabkan narapidana bersikap optimis. Informan dalam penelitian ini adalah narapidana yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen. Jumlah informan sebanyak 6 (enam) orang, 3 (tiga) berjenis kelamin laki-laki dan 3 (tiga) perempuan. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti secara langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengambilan data dengan interview dan observasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa narapidana dalam penelitian ini tidak hanya bersikap optimis dalam menghadapi masa depan tetapi juga bersikap pesimis. Informan bersikap optimis dalam menjalani kehidupan yang akan datang menjadi lebih baik dari sebelumnya, narapidana optimis dalam mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga dan narapidana optimis dapat diterima kembali oleh masyarakat setelah selesai menjalani hukuman. Selain bersikap optimis, informan juga bersikap pesimis terhadap respon masyarakat yang akan melakukan penolakan dan narapidana pesimis untuk dapat mendapatkan pekerjaan atau kehidupan yang lebih baik karena status mantan narapidana. Faktor yang mempengaruhi narapidana bersikap optimis atau pesimis antara lain ; sikap keluarga, sikap masyarakat, koping narapidana, pengalaman hidup, suasana hati, masa hukuman, sisa hukuman dan kegiatan yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Narapidana, masa depan, optimisme |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 16 Jul 2009 08:33 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 12:51 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3603 |
Actions (login required)
View Item |