Mukti Dewi Komalasari, Volvaria Dinar and Arif Pristianto SST. FT., M.Fis, (2015) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Dislokasi Temporalmandibula Joint Post Tonsilektomy Di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF (NASKAH PUBLIKASI)
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (696kB) |
|
PDF (BAB I)
BAB I.pdf Download (87kB) |
|
PDF (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (262kB) |
|
PDF (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (182kB) |
|
PDF (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB) |
|
PDF (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
|
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (16kB) |
|
PDF (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI)
PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (35kB) |
|
PDF (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (627kB) |
Abstract
(Dibimbing oleh : Arif Pristianto SST.FT., M.FIS)Latar belakang: Dislokasi mandibula merupakan pergerakan kondilus kearah depan dari eminensia artiklare. Dislokasi dapat terjadi satu sisi (Unilateral) atau dua sisi (Bilateral), Dislokasi mandibula penyakit kelainan pada tulang temporomandibula joint yang ditandai dengan bunyi clik, rasa sakit serta adanya keterbatsan gerak untuk membuka mulut. Penyebab utama dari dislokasi ini adalah membuka mulut terlalu lebar, adanya benturan yang terlalu keras, perawatan gigi serta melakukan operasi pengangkatan amandel. Modalitas fisioterapi yang digunakan adalah Infra Red untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa nyeri. Dan terapi yang dilakukan adalah dengan metode active exercise, passive exercise, dan resisted exercise bermanfaat dalam mengurangi nyeri, meningkatkan keterbatasan lingkup gerak, meningkatkan kekuatan otot. Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan keterbatasan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot. pada kasus Dislokasi mandibula dengan menggunakan modalitas Infrared, dan terapi latihan yang berupa active exercice, passive exercise dan resisted exercise. Hasil: Setelah dilakukan terapi sebanyak 11 kali didapatkan hasil penilaian nyeri, yaitu nyeri tekan T1: 75 mm menjadi T11: 14, nyeri gerak T1: 87 mm menjadi T11: 12 mm. Peningkatan kekuatan otot pada otot depressor anguli oris T1: 3 menjadi T11: 4, depressor labii inferior T1: 3 menjadi T11: 4, dan masseter T1: 3 menjadi T11: 4. Serta peningkatan lingkup gerak sendi dari T1: 1 jari menjadi T11: 3 jari. Kesimpulan:Infra Red dapat mengurangi nyeri pada dislokasi mandibula, terapi latihan berupa active exercise, passiveaxercise dan resisted axercise dapat meningkatkan lingkup gerak sendi serta menambah kekutan otot.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dislokasi Mandibula,Infra Red, Massage, TerapiLatihan |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D3 |
Depositing User: | Volvaria Dinar Mukti Dewi Komalasari |
Date Deposited: | 03 Aug 2015 04:33 |
Last Modified: | 11 Apr 2016 05:18 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/35664 |
Actions (login required)
View Item |