PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten)

ASTUTI , UMI SYARIFAH PUJI (2009) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
B200050180.pdf

Download (31kB)
[img] PDF
B200050180.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (383kB)

Abstract

Dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk lebih efisien dan ekonomis. Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan secara efisien, ekonomis dan produktif yang mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur pentingnya adalah kemampuan untuk menurunkan tarif tanpa mengorbankan mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penentuan tarif rawat inap di rumah sakit dengan menggunakan metode activity based costing. Penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit Islam Klaten. Data yang dibutuhkan berupa data jumlah ruang rawat inap, luas kamar, biaya gaji perawat, biaya konsumsi, biaya listrik dan biaya overhead lainnya. Data dianalisis dengan menggunakan metode activity based costing kemudian dibandingkan dengan tarif tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing, dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama biaya ditelusur ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk. Sedangkan tarif diperoleh dengan menambahkan cost rawat inap dengan laba yang diharapkan. Dari perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing, diketahui besarnya tarif untuk kelas VIP Rp 219.851,86, shofa Rp 154.206,11, marwah Rp 129.027,94, mina Rp 91.080,46, arofah Rp 90.111,95, namiroh Rp 111.314,23, multazam Rp 102.028,00, zam-zam Rp 91.745,08. (2) Dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing memberikan hasil yang lebih efektif dalam penentuan tarif rawat inap jika dibandingkan dengan metode tradisional. Dengan selisih untuk kelas VIP Rp 30.148,14, shofa Rp 5.793,89, marwah Rp 972,06, mina Rp 18.919,54, arofah Rp 4.888,05 , namiroh Rp 8.685,77, multazam Rp 2.972,00, zam-zam Rp 8.254,92. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode akuntansi biaya tradisional dan metode activity based costing disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja, akibatnya cenderung distorsi pembebanan biaya overhead. Metode activity based costing, biaya overhead pada produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga metode activity based costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: tarif, activity based costing
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Maria Husnun Nisa
Date Deposited: 26 Jun 2009 03:49
Last Modified: 16 Nov 2010 16:35
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3200

Actions (login required)

View Item View Item