Shobabiya, Mahasri and , Eny Purwandari, S.Psi., M.Si. and , Drs. Daradjat Ariyanto, M.Ag. (2014) Hubungan antara kelekatan orang tua dengan risiko Penyalahgunaan napza pada remaja. Skripsi thesis, Universitas muhammadiyah Surakarta.
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (2MB) |
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (3MB) |
|
PDF (Bab 1)
BAB I.pdf Download (106kB) |
|
PDF (Bab 2)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (537kB) |
|
PDF (Bab 3)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (49kB) |
|
PDF (Bab 4)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (476kB) |
|
PDF (Bab 5)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (26kB) |
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (37kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Keluarga menjadi lingkungan pertama bagi remaja untuk mendapatkan kelekatan emosional. Remaja yang mendapatkan kelekatan yang aman dari orang tua memiliki kemungkinan rendah menjadi penyalahguna NAPZA. Fenomenanya terdapat remaja berisiko penyalahguna NAPZA berasal dari keluarga harmonis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kelekatan ayahanak dan kelekatan ibu-anak dengan risiko penyalahgunaan NAPZA, mengetahui seberapa besar peran kelekatan ayah-anak dan kelekatan ibu-anak dengan risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode pendekatan menggunakan kuantitatif. Pengambilan data dengan menggunakan skala kepada 311 remaja yang berusia 15-18 tahun, memiliki orang tua utuh (ayah dan ibu), dan berisiko penyalahgunaan NAPZA. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi yang dibantu dengan program SPSS 19,0 For Windows Program. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara kelekatan ayah-anak dengan risiko penyalahgunaan NAPZA sebesar -0,209 dengan signifikansi p=0,000 (p<0,05). Artinya semakin tinggi kelekatan ayah-anak, maka semakin rendah risiko penyalahgunaan NAPZA, begitu pula sebaliknya. Terdapat hubungan negatif antara kelekatan ibu-anak dengan risiko penyalahgunaan NAPZA sebesar -0,316 dengan signifikansi p=0,000 (p<0,05). Artinya semakin tinggi kelekatan ibu-anak, maka semakin rendah risiko penyalahgunaan NAPZA, begitu pula sebaliknya. Tingkat risiko penyalahgunaan NAPZA tergolong rendah sebesar 11,02, tingkat kelekatan ayah-anak tergolong tiggi sebesar 32,15 dan tingkat kelekatan ibu-anak tergolong tinggi sebesar 35,44. Kelekatan ayah-anak memberikan sumbangan efektif sebesar 4,4% terhadap risiko penyalahgunaan NAPZA, sedangkan kelekatan ibu-anak memberikan sumbangan efektif sebesar 10%, artinya masih ada 85,6% faktor-faktor lain yang mempengaruhi risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | risiko penyalahgunaan NAPZA, kelekatan ayah-anak, kelekatan ibuanak |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Murtini Murtini Murtini |
Date Deposited: | 20 Feb 2015 07:31 |
Last Modified: | 16 Oct 2021 04:02 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31976 |
Actions (login required)
View Item |