Octaviana, Frisca (2014) Implementasi Makna Simbolik Prosesi Pernikahan Adat Jawa Tengah Pada Pasangan Suami Istri. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (789kB) |
|
|
PDF (Bab I)
04._BAB_1.pdf Download (115kB) |
|
PDF (Bab II)
05._BAB_2.pdf Restricted to Repository staff only Download (262kB) |
||
PDF (Bab III)
06._BAB_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (151kB) |
||
PDF (Bab IV)
07._BAB_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (479kB) |
||
PDF (Bab V)
08._BAB_5.pdf Restricted to Repository staff only Download (25kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (93kB) |
|
PDF (Lampiran)
10._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (761kB) |
Abstract
Budaya Jawa penuh dengan simbol sehingga dikatakan Budaya Jawa adalah budaya simbolis. Simbol-simbol yang digunakan sampai sekarang mengandung nilai-nilai, budaya, etika, dan moral yang sangat penting dijelaskan kepada generasi selanjutnya. Seperti halnya Budaya Jawa prosesi simbolik sering dilakukan untuk menjadikan pernikahan tersebut sakral untuk kelanggengan kehidupan rumah tangga. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menggali implementasi makna simbolik prosesi pernikahan adat Jawa Tengah pada Pasangan suami istri. Subjek yang digunakan adalah laki-laki ataupun perempuan yang sudah menikah dengan prosesi pernikahan adat Jawa Tengah dan berjumlah empat orang dan dipilih melalui teknik purposive sampling yang sudah ditentukan dari tolak ukur pemahaman yang sudah ditentukan. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Metode analisis data yang digunakan analisis diskriptif, yaitu berupa paparan, uraian, dan gambaran dari data yang diperoleh (dalam Bungin, 2003). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dalam psikologi proses perilaku ditunjukan melalui tiga tahapan pemahaman (kognitif), perasaan senang atau tidak menjalankan prosesi adat (afektif), menerapkan atau tidak menerapkan (konatif). Prosesi yang diimplementasikan dalam rumah tangga seperti halnya temu (bucalan gantal,wijik sekar setaman, ngidak tigan, sinduran), kacar kucur, sungkeman, pangkon timbang, dhahar saklimah. Individu yang menjalankan implementasi tersebut memperlihatkan keharmonisan rumah tangga yang berjalan hingga kurun waktu lebih dari dua puluh lima tahun lamanya, dengan alasan pernikahan adat Budaya Jawa Tengah adalah budaya yang baik untuk dilakukan dan diimplementasikan dalam rumah tangga. Sedangkan individu yang tidak mengimplementasikan makna simbolik pernikahan Budaya Jawa terlihat dari ketidakpahaman terhadap makna simbolik dan menganggap prosesi simbolik sebagai hal yang ribet dan beralasan masih banyak cara membangun rumah tangga tidak hanya menggunakan Budaya Jawa. Rumah tangga yang dijalankan tidak hanya berdasarkan pada budaya, melainkan dapat bertolak ukur pada agama yang dianut dan pengalaman pernikahan kedua orang tua. Sehingga di jaman sekarang ini budaya adat dijadikan sebagai suatu tradisi pelestarian identitas daerah Jawa Tengah.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Jawa, makna simbolik, pernikahan, proses perilaku, implementasi. |
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 04 Feb 2015 08:06 |
Last Modified: | 04 Feb 2015 08:10 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31797 |
Actions (login required)
View Item |