YULIYANTO , EKO RUDI (2008) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Tergabung Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
B200040376.pdf Download (41kB) |
|
PDF
B200040376.pdf Restricted to Repository staff only Download (373kB) |
Abstract
Krisis ekonomi di Indonesia tidak hanya berdampak pada kondisi makro ekonomi, namun juga berpengaruh terhadap kekuatan finansial perusahaan- perusahaan di Indonesia. Merger dan akuisisi merupakan alternatif yang dapat dijadikan perusahaan untuk memperkuat kekuatan finansial perusahaan dengan cara menggabungkan asset dan modal atau membentuk perusahaan baru agar lebih kuat dalam menghadapi krisis ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris adanya perbedaan kinerja keuangan selama krisis dan sesudah krisis ekonomi pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi selama periode krisis moneter. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei empiris dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 perusahaan manufaktur yang melakukan merger dan akuisisi pada periode tahun 1997-1998. Sampel perusahaan dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan periode jendela (windows period) yaitu 2 tahun krisis yaitu 1997-1998 dan 3 tahun sesudah krisis (1999- 2001). Perhitungan dalam pengukuran variabel adalah dengan menghitung kinerja keuangan perusahaan. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dan Independen Sample t test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan kinerja pada periode selama dan sesudah krisis moneter dimana kinerja menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan setelah krisis ekonomi, khususnya pada kinerja aktivitas FATO (2,548), dan TAT (2,144), kinerja solvabilitas DER (2,200), serta kinerja profitabilitas GPM (2,537), dan OPM (2,194) signifikan pada taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti merger dan akuisisi akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, sehingga perusahaan lebih kuat dalam mengatasi krisis moneter. Perusahaan melakukan merger dan akuisisi agar dua kekuatan perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik. Kinerja yang kurang baik pada perusahan satu menjadi meningkat setelah melakukan merger dan akuisisi. (2) Hasil uji beda kinerja likuiditas CR (0,096), QR (0,586), kinerja solvabilitas DTA (0,317), kinerja aktivitas IT (0,937), serta kinerja profitabilitas ROI (1,422), ROE (1,669), dan NPM (0,842), antara selama dan sesudah krisis moneter pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan. Penelitian ini tidak berhasil mendukung hipotesis dan H1, H2, H4, H7, H9, H11 dan H12 bahwa tidak terdapat perbedaan rasio likuiditas CR, QR, rasio solvabilitas DTA, rasio aktivitas IT, rasio profitabilitas ROI, ROE, dan NPM antara selama dan sesudah krisis moneter, dimana rasio tersebut menunjukkan kecenderungan yang sedikit meningkat namun tidak signifikan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | merger, akuisisi, kinerja perusahaan, rasio keuangan, krisis moneter |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Maria Husnun Nisa |
Date Deposited: | 25 Jun 2009 03:40 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 17:13 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3143 |
Actions (login required)
View Item |