Pengaruh Penambahan Terapi Bekam Pada Terapi Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer)

Wachidah, Nurani and , Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc, and , Wahyuni, S.Fis., M.Kes, (2014) Pengaruh Penambahan Terapi Bekam Pada Terapi Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
Halaman_Depan.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I_2007.pdf

Download (26kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II_new__2007.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (76kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III_new_2007.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (32kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV_new_2007.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (65kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_VI_new_2007.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA_2007.pdf

Download (12kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran-lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
Naskah_Publikasi.pdf

Download (774kB)

Abstract

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Terapi bekam dan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penambahan terapi bekam pada terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer, yang diukur dengan sphygmomanometer. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah dari Posyandu Lansia Seger Waras, Aisyiyah, dan Sulur Waringin. Sampel penelitian sebanyak 30 orang dengan jenjang usia 40-85 tahun. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Dari uji statistik paired sample t-test diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah diberikan terapi bekam dan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing). Terapi untuk responden yang hanya diberikan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) mengalami penurunan tekanan darah sistolik tapi tidak terjadi penurunan tekanan darah diastolik. Kemudian setelah itu dilakukan uji independent sample t-test, hasilnya menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik p<0.05 (p<0.002) artinya Ho ditolak dan Ha diterima, sedangakan tekanan darah diastolik p>0.05 (p>0.880) artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya bahwa ada beda pengaruh antara terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) dengan penambahan terapi bekam pada terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) pada penderita hipertensi primer untuk tekanan darah sistolik, sedangkan pada tekanan darah diastolik tidak menunjukkan adanya pengaruh tekanan darah. Untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya pencegahan seperti kegiatan penyuluhan kepada setiap masyarakat dan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Hipertensi, Bekam, Deep Breathing, Tekanan Darah
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 13 Nov 2014 13:29
Last Modified: 19 Oct 2021 12:06
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/30820

Actions (login required)

View Item View Item