Zaudyasari, Bintari and Herawati, Isnaini (2014) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronchitis Acute Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Restricted to Repository staff only Download (95kB) |
||
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (465kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (499kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (315kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (90kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (8kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (505kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (665kB) |
Abstract
Latar belakang : Bronchitis Acute merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya infeksi pada saluran pernafasan atas yang disertai adanya batuk dengan atau tanpa adanya sputum yang berlangsung selama 3 minggu. Bronchitis acute menandakan adanya infeksi saluran pernafasan tepatnya pada trakea dan bronki yang disebabkan oleh adanya virus. Tujuan : untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi untuk mengurangi derajat sesak nafas, mengurangi produksi sputum, meningkatkan ekspansi toraks, mengurangi spasme otot dan mengurangi nyeri tekan pada m.upper trapezius pada kasus bronchitis acute dengan menggunakan modalitas berupa infra red (IR), coughing exercises, diaphragmatic breathing exercises dan mobilisasi sangkar toraks. Hasil : setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapat hasil penilaian sesak nafas pada T1 : 4 menjadi T6 : 0, sputum pada T1: sputum berada di lobus bawah dekstra dan sinistra serta pola pernafasan disertai wheezing menjadi T6: sputum tidak ada di paru dan pola pernafasan menjadi normal, ekspansi toraks pada T1 : 1 menjadi T6 : 1, spasme otot pada T1 : ada spasme pada m.upper trapezius menjadi T6 : sedikit spasme pada m. upper trapezius, nyeri tekan pada T1 : 4 menjadi T6 : 2. Kesimpulan : diaphragmatic breathing exercises dapat menguragi derajat sesak nafas dalam kondisi bronchitis acute, coughing exercises dapat mengurangi produksi sputum pada kondisi bronchitis acute, Infra Red (IR) dapat mengurangi spasme otot dan nyeri tekan pada kasus bronchitis acute.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bronchitis Acute, coughing exercises, Diaphragmatic breathing exercises, Infra Red (IR) dan mobilisasi sangkar toraks |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D3 |
Depositing User: | Kurnia Utami |
Date Deposited: | 05 Nov 2014 12:12 |
Last Modified: | 11 Apr 2016 03:34 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/30710 |
Actions (login required)
View Item |