INTANI, LILY SOFWA and , Muclison Anis, S.T., M.T. and , Etika Muslimah, S.T., M.M., M.T. (2014) Laporan tugas akhir analisis musculoskeletal disorders (msds) untuk mengurangi keluhan fisik pada operator tenun ikat torso (studi kasus: tenun ikat troso sri rejeki). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI_TUGAS_AKHIR.pdf Download (919kB) |
|
|
PDF (Halaman Depan )
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (293kB) |
|
|
PDF (Bab I )
BAB_I.pdf Download (97kB) |
|
PDF (Bab II )
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (529kB) |
||
PDF (Bab III )
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB) |
||
PDF (Bab IV )
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab V )
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (88kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka )
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (58kB) |
|
PDF (Lampiran )
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sumber ekonomi potensial di masyarakat yang mampu menggerakkan roda ekonomi sampai pada tataran masyarakat bawah. Berbagai keunggulan yang ada di UKM terdapat juga hal-hal yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah metode kerja operator. Usaha Tenun Ikat Sri Rejeki yang memproduksi kain tenun ikat khas Jepara juga merupakan UKM yang perlu mendapatkan perbaikan pada sistem kerjanya. Hal ini disebabkan oleh postur kerja yang janggal atau tidak alamiah yang dapat memicu terjadinya keluhan atau sakit akibat kerja, maka untuk mengatasi keluhan tersebut diperlukan adanya perbaikan. Perbaikan diawali dengan melakukan analisis dengan metode Quick Exposure Checklist (QEC). Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi keluhan operator melalui penyebaran kuisioner Nordic Body Map (NBM). Dari hasil identifikasi ini diketahui bahwa operator mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hasil dari langkah ini mengungkap bahwa aktivitas kerja pada produksi tenun ikat tergolong pada tingkatan risiko yang tinggi yaitu menempati action level 3 pada proses pemaletan dan penenunan. Keadaan ini mengindikasikan bahwa pada aktivitas tersebut tergolong kedalam kategori berbahaya yang artinya diperlukan investigasi lebih lanjut dan dilakukan penanganan dalam waktu dekat. Investigasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi keluhan menggunakan kuesioner NBM. Dari identifikasi ini maka diketahui pada bagian tubuh mana operator mengalami keluhan. Kondisi ini terjadi dikarenakan seringnya operator bekerja dengan postur kerja yang janggal, yaitu postur membungkuk dalam waktu yang cukup lama. Pemecahan masalah ini dilakukan dengan memberi rekomendasi yaitu menunjukkan postur kerja yang baik dan memberi usulan redesain untuk mengurangi keluhan MSDs. Hasil redesain pada aktivitas kerja pemaletan yaitu dengan penambahan meja dan kursi sesuai antropometri. Pada aktivitas kerja penenunan yaitu dengan merendahkan ketinggian kursi, memperlebar dan memperpanjang alas kursi, menambahkan penyangga tangan dan sandaran kursi, merendahkan dan memperlebar pijakan kaki, merendahkan meja, mengurangi lebar meja, dan memperpanjang meja. Pada aktivitas kerja pembongkaran yaitu dengan merendahkan ketinggian kursi, memperlebar dan memperpanjang alas kursi, menambahkan penyangga tangan dan sandaran kursi, merendahkan dan memperlebar pijakan kaki, merendahkan meja. Dan pada aktivitas kerja pewarnaan yaitu dengan penambahan meja dan kursi sesuai antropometri.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Musculoskeletal Disorders (MSDs), NBM, Postur Kerja, Quick Exposure Checklist (QEC) |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 14 Oct 2014 12:24 |
Last Modified: | 17 Oct 2021 22:31 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/30457 |
Actions (login required)
View Item |