Ni’maturrohmah, Wahyu and , Dr. Siti Chalimah, M.Pd. (2014) Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cuka Organik Dengan Penambahan Acetobacter aceti Dengan Konsentrasi Yang Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
halaman_depan.pdf Download (317kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (140kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (166kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (393kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (361kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (85kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (149kB) |
|
PDF (Lampiran)
Lampirann.pdf Restricted to Repository staff only Download (937kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
naskah_publikasii.pdf Download (191kB) |
Abstract
Limbah kulit pisang kepok merupakan salah satu limbah rumah tangga. Limbah yang menumpuk akan menjadi sumber pencemar jika tidak diberdayakan dengan benar. Salah satu upaya untuk memberdayakan limbah kulit pisang kapok, diolah menjadi produk cuka organik. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh penambahan Acetobacter aceti terhadap kadar asam asetat cuka organik dari bahan dasar limbah kulit buah pisang kepok dengan penambahan konsentrasi induk cuka yang berbeda 3) mengetahui kadar asam asetat terbaik yang dihasilkan dari limbah kulit pisang kepok. Parameter yang diukur yaitu parameter fisik berupa warna, rasa, aroma, dan pH serta parameter kimia berupa kadar asam asetat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan yaitu jumlah induk cuka atau Acetobacter aceti yang diinokulasikan (J0 = 0%, J1 = 5%, J2 = 10%, J3 = 15%). Hasil penelitian yaitu pada perlakuan J0, J1, J2, dan J3 masing-masing memiliki kadar asam asetat 0,65%, 9,53%, 13,06%, dan 11,33%. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan J2 yaitu dengan penambahan konsentrasi induk cuka Acetobacter aceti sebanyak 10%. Sedangkan hasil terendah diperoleh pada kontrol J0 tanpa penambahan induk cuka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cuka organik dengan penambahan konsentrasi induk cuka Acetobacter aceti yang berbeda
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | limbah, kulit buah pisang kepok, cuka organik |
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 17 Jul 2014 12:22 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 18:58 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29819 |
Actions (login required)
View Item |