Purnamawati, Ike and , Drs. Agus Dwi Martono, M.Si. and , Agus Anggoro Sigit, S. Si, M. Sc (2014) Analisis Rawan Kekeringan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Dengan Memanfaatkan Citra Quickbird Dan Sistem Informasi Geografis Kabupaten Bantul Tahun 2012. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Naskah Publikasi)
2._Publikasi_Ilmiah-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Download (13MB) |
|
|
PDF (Halaman Depan)
3._Halaman_Depan-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Download (5MB) |
|
|
PDF (Bab I)
4._Bab_I-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Download (38MB) |
|
PDF (Bab II)
5._Bab_II-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
||
PDF (Bab III)
6._Bab_III-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Restricted to Repository staff only Download (36MB) |
||
PDF (Bab IV)
7._Bab_IV-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Restricted to Repository staff only Download (880kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
8._Daftar_Pustaka-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Download (2MB) |
|
PDF (Lampiran)
9._Lampiran-Ike_Purnamawati-E100120071.pdf Restricted to Repository staff only Download (55MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Rawan Kekeringan Lahan Pertanian Tanaman Pangan dengan Memanfaatkan Citra Quickbird dan Sistem Informasi Geografis Kabupaten Bantul Tahun 2012”. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) memetakan agihan tingkat rawan kekeringan lahan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Bantul; (2) faktor dominan apakah yang dapat mempengaruhi tingkat rawan kekeringan lahan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai alat bantu untuk menghasilkan data dan informasi rawan kekeringan. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan berjenjang (skoring). Parameter yang dalam penelitian ini yaitu ketinggian muka air tanah, jenis irigasi, kebutuhan air tanaman pangan, permeabilitas, ketinggian tempat, dan curah hujan. Klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mengacu pada Puslitanak Bogor tahun 2002. Potensi tingkat rawan kekeringan dihasilkan dari penjumlahan skor tiap parameter berpengaruh. Kelas kerawanan kekeringan tersebut dibedakan menjadi 4 kelas kerawanan yaitu, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kelas kerawanan kekeringan lahan pertanian yaitu “tinggi” sebesar 3%, “sedang” sebanyak 87%, “rendah” 10%, dan 0% untuk kerawanan kelas “sangat rendah”.Kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan kekeringan lahan pertanian tanaman pangan yang tinggi adalah Kecamatan Dlingo, Banguntapan, Piyungan dan Pleret dengan luas area pertanian yang tercakup adalah 183,25ha. Kecamatan yang termasuk dalam kelas kekeringan sedang ini adalah Kecamatan Bambanglipuro 1.102,47 ha, Banguntapan 1324,18 ha, Bantul 906,38 ha, Imogiri 1.544,51 ha, Jetis 1.283,57, Kasihan 765,85 ha, Pajangan 392,58 ha, Pandak 994,79 ha, Piyungan 1.003,23 ha, Pleret 650,48 ha, Pundong 985,6 ha, Sanden 974,96 ha, Sedayu 1074,52 ha, Sewon 1.395,82 ha, dan Srandakan 637,99 ha. Daerah dengan tingkat rawan kekeringan rendah sebagian besar berada di Kecamatan Bantul dengan luas 583,98 ha dan Jetis seluas 279,89 ha. Peta-peta dan informasi mengenai kerawanan kekeringan lahan pertanian tanaman pangan disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan peta cetak.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kekeringan, lahan pertanian tanaman pangan, kabupaten bantul |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi |
Depositing User: | Users 4402 not found. |
Date Deposited: | 16 May 2014 07:54 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 03:11 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29002 |
Actions (login required)
View Item |