Pamungkas, Riski Trisna and , Dra. Zahrotul Uyun, M. Si, Psi (2014) Tradisi Khitan Pada Perempuan Di Daerah Desa Brengosan, Krakitan Rowo Jombor, Kabupaten Klaten. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman depan)
03._Halaman_Depan.pdf Download (1MB) |
|
|
PDF (Bab I)
04._BAB_I.pdf Download (246kB) |
|
PDF (Bab II)
05._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) |
||
PDF (Bab III)
07._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (143kB) |
||
PDF (Bab IV)
08._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (353kB) |
||
PDF (Bab V)
09._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (127kB) |
||
|
PDF (Daftar pustaka)
10._Daftar_Pustaka.pdf Download (185kB) |
|
PDF (Lampiran)
10._Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Naskah publikasi)
02._Naskah_Publikasi.pdf Download (698kB) |
Abstract
Tradisi khitan pada perempuan adalah sebuah tradisi peninggalan dari nenek moyang, yang masih berlangsung sampai sekarang. Khitan pada perempuan menurut masyarakat di daerah Brengosan, Krakitan Kabupaten Klaten dilakukan dengan tujuan untuk menghindarkan anak-anak perempuan dari penyakit seksual dan juga merupakan gerbang peralihan dari masa anak-anak menuju remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi khitan pada perempuan di desa Brengosan, Krakitan Rowo Jombor, Kabupaten Klaten. Informan dalam penelitian berjumlah 5 orang yang merupakan warga asli dari tempat penelitian diambil dan juga melakukan praktek khitan perempuan pada keluarganya. Dalam penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, digali dan diamati melalui metode wawancara dan observasi dengan menggali informasi langsung pada informan yang melakukan praktek khitan pada perempuan yang sesuai dengan aspek dari identitas budaya, identitas gender, kontrol seksualitas, kebersihan dan kesehatan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tradisi khitan pada perempuan merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dilakukan oleh hampir semua informan. Praktek khitan perempuan biasanya dilakukan oleh dukun khitan dan tidak ada campur tangan dari tim medis, dikarena puskesmas maupun rumah sakit tidak ada fasilitas untuk khitan perempuan sendiri. Semua informan juga menyebutkan tradisi khitan perempuan juga merupakan bagian perintah dari agama. Namun semua informan tidak bisa menyebutkan landasan serta dasar-dasar agama yang kuat tentang tradisi khitan perempuan. Dan konsekuensi untuk masyarakat yang tidak melakukan khitan perempuan ialah akan menjadi bahan gunjingan oleh masyarakat lainnya. Itu semua karena kehidupan masyarakat di pedesaan yang masih menjunjung tinggi rasa gotong royong dan saling membantu sesama masyarakat lainnya. Oleh karena itu semua informan masih tetap untuk melaksanakan tradisi tersebut, karena merupakan tradisi budaya yang harus dilestarikan agar tidak punah.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tradisi, khitan perempuan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Users 13 not found. |
Date Deposited: | 14 May 2014 13:00 |
Last Modified: | 17 Oct 2021 12:32 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/28987 |
Actions (login required)
View Item |